Network
MANADOKU, Pikiran Rakyat - Catatan di bawah ini layak jadi bahan renungan harian Islami untuk memperbaiki kehidupan sehingga bisa menjadi semakin berkualitas.
Umat manusia, khususnya muslim dimanapun berada pasti ingin menjalani kehidupan yang berkualitas sebagaimana tuntunan yang ada dalam al-qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Apalagi, manusia tak hidup selamanya di dunia. Bahkan Nabi Muhammad telah mensinyalir umur umat yang hidup sepeninggalnya hanya antara 60 sampai dengan 70 tahun saja, dan sedikit yang melebihi dari itu.
Allah SWT juga telah memberikan perintah lewat al-qur'an agar umat Islam senantiasa menyiapkan bekal hidup di akhirat kelak.
Baca Juga: Bacalah Doa Ini agar Terhindar dari Bencana, Sekaligus Menghapus Kesedihan
Hal itu tertuang dalam al-qur'an surat al-baqarah ayat 197 yang artinya sebagai berikut.
"Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa." (QS. al-baqarah: 197)
Lantas apa yang harus dilakukan agar kita bisa menjalani kehidupan yang berkualitas yang sekaligus menjadi indikatornya? Berikut jawabannya, sebagaimana pernah disampaikan DR. H. A. Juraidi, MA yang dikutip dari Istiqlal.
Berilmu atau mengetahui
Semakin banyak ilmu yang dimiliki menunjukkan semakin berkualitas hidup seseorang. Makanya, Islam memotivasi untuk berilmu dan banyak mengetahui. Allah berfirman dalam QS. Al-Mujadilah:11 sebagai berikut:
Artinya: "...Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Coba perhatikan, orang yang banyak ilmunya (para ‘ulama) akan mengantarkan mereka menjadi semakin bertakwa, takut kepada Allah, dalam arti khasyatillah.
Dengan demikian, Islam menganjurkan kita menuntut ilmu sepanjang hayat. Sejak dari buaian hingga ke liang lahat, agar hidup lebih berkualitas.
Bergerak atau Dinamis
Bergerak adalah indikator hidup. Semakin dinamis seseorang dalam bekerja dan berusaha menunjukkan semakin berkualitas hidupnya. Pasti akan ada keberkahan yang didapatkan. Islam juga melarang hidup bermalas-malasan dan hanya berpangku tangan.
Nabi Muhammad mengajarkan do’a yang artinya: "Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari sikap lemah dan malas."
Bahkan Allah menyuruh kita bangkit dan bergerak, bertebaran di muka bumi untuk mencari karunia Allah.
Produktif dan bermanfaat
Indikator hidup yang berkualitas selanjutnya adalah produktif dan bermanfaat untuk orang banyak, sebagaimana sabda Nabi Muhammad:
Artinya: "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi manusia lainnya."
Kalau hidup sudah tidak bisa menghasilkan sesuatu, baik materi, maupun non materi (seperti pahala), itu sama dengan kematian.
Islam juga dengan secara jelas telah melarang kita menjerumuskan diri dalam kebinasaan, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah 195:
Artinya:"...Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."
Berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah
Kehidupan yang indah dan berkualitas adalah kehidupan kita dilandasi dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasulullah. Sayyid Qutub dalam muqaddimah tafsirnya menjelaskan betapa manis dan indahnya kehidupan yang berlandaskan Al-Quran, sehingga beliau beri judul Kitab Tafsirnya "Fi Zhilalil-Quran–Di Bawah Naungan Al-Quran".
Inilah sebagian makna ayat Al-Quran QS. Al-Anfal [8]: 24, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu…" (QS. Al-Anfal/8: 24).
Itulah catatan yang layak jadi bahan renungan harian Islami untuk memperbaiki kehidupan sehingga bisa menjadi semakin berkualitas.***
