Begini Pedoman Aqiqah di Bulan Ramadan, Simak Selengkapnya!

19 Maret 2023, 18:41 WIB
Ilustrasi: Aqiqah di bulan Ramadhan. //Pixabay.com/@Pexels

MANADO, Pikiran Rakyat - Tradisi aqiqah yang dilakukan oleh umat Islam merupakan sebuah ungkapan syukur atas kelahiran seorang bayi.

Melalui aqiqah, orang tua menyembelih seekor hewan seperti domba atau kambing, dan membagikan dagingnya kepada orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, praktik aqiqah juga memperkuat nilai sosial dalam Islam.

Tak terbatas pada bulan atau waktu tertentu, aqiqah dapat dilakukan kapan saja setelah kelahiran bayi.

Namun, saat memasuki bulan Ramadan, praktik aqiqah perlu dipertimbangkan dengan baik. Beberapa ulama menyarankan agar aqiqah dilakukan sebelum atau setelah puasa Ramadan, bukan selama bulan puasa itu sendiri.

Baca Juga: Apa Itu Sidang Isbat? Seringkali diLakukan Sebelum Memasuki Ramadhan dan Idul Fitri, Begini Penjelasannya.

Proses penyembelihan dan membagikan daging dapat mengganggu ibadah puasa dan meningkatkan kemungkinan terjadinya pemborosan makanan.

Namun, beberapa ulama lainnya memperbolehkan praktik aqiqah selama bulan Ramadan, dengan catatan harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kesopanan serta tidak mengganggu ibadah puasa orang lain.

Dalam melakukan aqiqah pada bulan Ramadan, terdapat beberapa tata cara yang perlu diperhatikan.

Pertama, pilihlah hewan kurban yang sehat, layak untuk dikurbankan dan memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Islam. Kedua, tentukan tanggal dan waktu pelaksanaan aqiqah yang tidak bertentangan dengan jadwal berpuasa di bulan Ramadan.

Baca Juga: Pemerintah Janji Alokasikan Dana Khusus Pertanian Usai Panen Raya ODSK di Bolmong

Ketiga, pastikan semua hewan kurban yang akan disembelih hadir di tempat pemotongan yang sah dan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan memahami aturan dalam Islam.

Keempat, bacalah doa sebelum memulai penyembelihan hewan yang menyebutkan nama bayi yang ingin dirayakan kelahirannya melalui aqiqah.

Setelah hewan kurban disembelih, sebagian dagingnya harus disumbangkan untuk disantuni orang-orang yang membutuhkan.

Sisanya dapat dimasak untuk dinikmati bersama keluarga atau dijadikan santapan untuk tamu.

Dalam aqiqah, disarankan untuk memberikan makanan berupa nasi dan daging kepada anak yatim, orang miskin atau keluarga yang membutuhkan sebagai bentuk solidaritas sosial dalam Islam.

Baca Juga: FLAGSHIP LAWAN MID-RANGE! OnePlus 10 Pro vs Redmi Note 12 Pro 5G: Perbandingan Spesifikasi dan Fitur

Terakhir, setelah selesai melakukan aqiqah, jangan lupa untuk membersihkan tempat pemotongan dan membuang sisa-sisa hewan kurban dengan benar.

Dengan mengikuti tata cara di atas, aqiqah dapat dilakukan dengan tepat dan penuh dengan nilai-nilai keagamaan serta sosial dalam bulan Ramadan.

Jadi, bagi orang tua yang ingin melakukan aqiqah pada bulan Ramadan, perlu mempertimbangkan dengan baik dan memperhatikan kesopanan serta nilai-nilai keagamaan dalam melakukan praktik aqiqah tersebut. Semoga dengan dilakukannya aqiqah, kelahiran bayi menjadi lebih bermakna dan meningkat. ***

Editor: Shezan Syafiqah Farnaz

Tags

Terkini

Terpopuler