Adapun peran masing-masing pelaku yang berhasil diamankan yaitu, perempuan RB sebagai penyokong dana. RB saat ini sebagai Napi di Lapas Manokwari dengan kasus yang sama.
Lelaki FM dan OM berperan sebagai perantara untuk menjemput dan membawa Senjata api dari Sangihe ke Minut kemudian akan ke Manokwari sebelum akhirnya digagalkan kepolisian
Perempuan TL berperan sebagai penampung dana dan penukar mata uang rupiah ke Peso.
Terakhir, lelaki RM yang sempat buron dan baru diamankan Polda Sulut berperan sebagai pencari senjata api dari Negara Filipina dan yang menyelendupkan melalui jalur laut Kepulauan Sangihe.
Dikatakan Dirkrimum Polda Sulut Kombes Pol Gani Siahaan, modus operandi para pelaku sindikat penyelundupan senjata api tersebut adalah dengan membeli Senjata Api di Negara Filipina yang bebas diperjual belikan baik industri maupun home industri.
"Dibeli mereka dengan harga murah selanjutnya dibawa ke Indonesia melalui perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan Perahu jenis pamboat. Selanjutnya dibawa ke Manado dan tujuan akhirnya ke Manokwari, Papua," sebutnya.
Kuat dugaan aksi para pelaku tersebut berkaitan dengan kelompok separatis di Papua. Meski begitu Kombes Pol Gani mengatakan pihaknya masih akan melakukan pengembangan untuk memburu seseorang inisial PS yang kuat dugaan menjadi otak dan pengorder senjata api selundupan tersebut.
"Masih ada satu pelaku lagi yang berperan sebagai pengorder barang dalam hal ini senjata api tersebut. Berinisial PS dari Papua. Dia masih kita cari tahu keberadaannya. Kalau masalah senjata itu dikaitkan dengan KKB, kami masih dalam pengembangan karena pengorder PS ini belum kita temukan," pungkasnya.***