Jika diartikan, kira-kira memiliki arti memerintahkan umat Islam untuk melakukan shalat.
Ujian percaya dengan yang ghaib
Alasan ketiga adalah sebagai sebuah ujian bagi para Mukmin untuk percaya terhadap hal-hal yang ghaib atau hal-hal yang tidak dapat dicerna oleh akal.
Selain itu, ini juga menjadi ujian bagi orang-orang kafir, apakah tetap ingkar dengan risalah nabi, atau akan beriman?
Jika terjadi pada pagi, siang atau sore hari, maka orang-orang saat itu bisa saja menyaksikan langsung peristiwa itu terjadi, sehingga mengurangi nilai keghaibannya.
Waktu yang mulia
Malam merupakan waktu yang mulia karena beberapa peristiwa juga terjadi di waktu malam, khususnya kisah-kisah istimewa yang terjadi dalam kehidupan para nabi sebelum Nabi Muhammad.
Dengan begitu, hal ini bisa menjadi bantahan untuk para filsuf yang menganggap malam sebagai waktu yang hina, seperti pendapat Ibnu Dihyah.
Waktu tepat untuk berkumpul yang tercinta
Allah memberangkatkan Rasul pada malam hari karena malam merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul dengan yang tercinta. Hal ini juga tentu saja dirasakan manusia.
Satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah
Dalam keterangan lanjutannya, malam merupakan satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah sebagai waktu yang terbaik dari seribu bulan atau Lailatul Qadar.
Waktu turunnya wahyu pertama
Wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad juga turun di malam hari. Hal ini menunjukkan keistimewaan malam.
Waktu dikabulkannya doa
Malam merupakan waktu dikabulkannya doa, kecuali hari Jumat yang menjadi satu-satunya waktu siang yang memiliki keutamaan tersebut.