Subhanallah! Puasa Ramadhan Ternyata Bermanfaat Untuk Kesehatan Otak

- 12 Maret 2024, 02:00 WIB
Puasa Ternyata Memiliki Manfaat Untuk Kesehatan Otak
Puasa Ternyata Memiliki Manfaat Untuk Kesehatan Otak /Matuska/Pixabay

MANADOKU.COM - Puasa Ramadhan ternyata memiliki manfaat terhadap kesehatan otak, sebagaimana penelitian terbaru tentang puasa intermittend yang dilakukan pada saat jutaan umat Muslim di seluruh dunia bersiap menghadapi Bulan Ramadhan, bulan yang didedikasikan untuk berpuasa dari fajar hingga senja.

Penelitian yang hasilnya telah diterbitkan dalam jurnal Medicina itu mengungkap bahwa puasa intermittend, praktik yang bergantian antara periode makan dan puasa, telah terbukti memiliki efek yang bervariasi pada kesehatan otak, khususnya dalam hubungannya dengan protein yang disebut faktor neurotropik turunan otak (BDNF).

BDNF sangat penting untuk kesehatan neuron, sel yang bertanggung jawab untuk mentransmisikan informasi di seluruh otak dan tubuh. Rendahnya kadar BDNF terkait dengan beberapa penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, Parkinson, dan penyakit Huntington.

Penelitian yang menjadi sebuah tinjauan komprehensif atas penelitian antara Januari 2000 dan Desember 2023, bertujuan memahami bagaimana puasa intermittend dan pembatasan kalori mungkin mempengaruhi kadar BDNF dan, sebagai hasilnya, fungsi kognitif pada manusia.

Baca Juga: Pikiran Rakyat Kampanyekan 'Upload Senyum' Selama Ramadhan 2024

Dikutip dari Knowridge, penelitian menunjukkan hasil yang bervariasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa puasa intermittend dapat meningkatkan kadar BDNF dan meningkatkan fungsi kognitif, sementara yang lain tidak menemukan perubahan signifikan atau bahkan penurunan kadar BDNF.

Meskipun hasil yang bervariasi, para peneliti menyoroti peran kritis BDNF dalam mendukung fungsi otak, mempromosikan pertumbuhan neuron baru, dan meningkatkan kekuatan koneksi sinaptik, yang penting untuk pembelajaran dan ingatan.

Puasa, Terapi Potensial Gangguan Neurologis

Mereka juga mencatat bahwa puasa telah diusulkan sebagai terapi potensial untuk mengatasi gangguan neurologis, mengingat kemampuannya untuk meningkatkan kognisi, melambatkan neurodegenerasi, dan mengurangi kerusakan otak pada model hewan.

Penelitian ini melibatkan berbagai regimen puasa, termasuk puasa setiap hari bergantian, makan terbatas waktu, dan model puasa intermittend Ramadhan.

Penelitian menemukan bahwa efek puasa pada kadar BDNF dapat bervariasi secara signifikan antara individu, tergantung pada status kesehatan dan regimen puasa spesifik mereka.

Profesor MoezAlIslam Faris, penulis utama penelitian ini, menekankan pentingnya puasa dalam menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif terkait usia.

Faris mengakui hasil yang beragam dari penelitian ini, tetapi menunjukkan signifikansinya sebagai tinjauan sistematis pertama yang merangkum dampak praktik puasa yang berbeda pada kadar BDNF dan kesehatan mental.

Menurut Prof. Faris, puasa intermittend bisa berfungsi sebagai strategi preventif atau bahkan intervensi penyembuhan untuk masalah kesehatan mental dan penyakit otak terkait usia.

Dia menyarankan bahwa penyedia layanan kesehatan mungkin ingin mempertimbangkan merekomendasikan puasa intermittend dan pembatasan kalori sebagai bagian dari pendekatan holistik untuk meningkatkan kesehatan mental dan fungsi kognitif.

Penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan tentang potensi manfaat kognitif dari puasa, tetapi juga mendorong penjelajahan lebih lanjut tentang praktik diet sebagai cara yang sederhana dan hemat biaya untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit neurologis.

Jika Anda peduli tentang kesehatan otak, bacalah penelitian tentang bagaimana diet Mediterania dapat melindungi kesehatan otak Anda, dan suplemen lemak Omega-3 dan karotenoid dapat meningkatkan ingatan.***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x