Jamaah An-Nadzir Gowa dan Metode Penentuan Awal Ramadhan Gunakan Kain Tipis

- 11 Maret 2024, 07:49 WIB
Pemimpin An-Nadzir di Gowa, Samiruddin Pademmui, menunjukkan bagaimana kain tipis berwarna hitam itu digunakan untuk memantau bayangan bulan
Pemimpin An-Nadzir di Gowa, Samiruddin Pademmui, menunjukkan bagaimana kain tipis berwarna hitam itu digunakan untuk memantau bayangan bulan /BBC Indonesia/DARUL AMRI

Metode Penentuan Awal Ramadhan

Samiruddin Pademmui sebagai pemimpin An-Nadzir di Gowa, menjelaskan bahwa penentuan awal Ramadhan diambil setelah melakukan pengamatan bulan pada tanggal 14, 15, dan 16 Syakban, serta kembali diamati pada tanggal 27, 28, dan 29 Syakban.

Syakban, kata dia, merupakan bulan ke-8 dalam tahun Hijriah dengan durasi 29 hari.

Selain pengamatan bulan, An-Nadzir menggunakan metode lain yang melibatkan kain tipis berwarna hitam untuk melihat bayangan bulan, terutama saat subuh.

"Kita memiliki istilah melihat bayangan bulan menggunakan kain tipis. Kemarin (Kamis 7 Maret 2024) kita melihat masih empat bayangan, yang berarti masih terbit tiga kali lagi," jelasnya.

"Tadi subuh ada tiga bayangan, yang berarti terbit lagi dua kali. Bulan masih akan terbit di timur besok dan Ahad," tambah Samiruddin.

Pendekatan ini juga diperkuat dengan penggunaan aplikasi perangkat lunak untuk meningkatkan akurasi menentukan waktu pergantian bulan baru dari Syakban ke Ramadhan 1445 Hijriah.

"Kami memiliki bantuan aplikasi yang telah kami amati selama beberapa tahun ini sangat membantu akurasi dalam menentukan perpisahan bulan. Hari Ahad adalah waktu ketika bulan Syakban sudah tidak terlihat lagi di barat, jadi pergantian bulan atau konjungsi terjadi sekitar jam lima sore waktu kami di sini (WITA)," jelas Samiruddin.

Meskipun An-Nadzir menggunakan metode yang unik, terdapat perbedaan pandangan dengan pemerintah, terutama dalam hal penentuan awal bulan baru menggunakan istilah hilal.

Menurut Samiruddin, hilal tidak selalu terbit di atas ufuk, kadang-kadang di bawah ufuk, dan inilah sebabnya terjadi perbedaan.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini