Menurut Supriyono, ada berbagai pandangan dalam menafsirkan kata "ma'ad", namun ada kesepakatan bahwa ayat ini merujuk pada pentingnya Cinta Tanah Air sebagai bagian dari iman.
Hal ini juga tercermin dari sejarah Rasulullah saw yang menyuarakan "tanah air" dalam perjalanan hijrahnya menuju Madinah, dan hal ini dikabulkan oleh Allah dengan kembali ke Makkah.
Baca Juga: 3 Pimpinan Rumah Sakit Pemerintah Disanksi Kemenkes karena Terlibat Perundungan
QS An-Nisa ayat 66
Ayat lain yang menjadi landasan nasionalisme adalah Alquran surat An-Nisa' ayat 66. Ayat ini berbunyi: “Dan sesungguhnya jika seandainya Kami perintahkan kepada mereka (orang-orang munafik): ‘Bunuhlah diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu!’ niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka..." (QS. An-Nisa': 66).
Dalam tafsir karya Syekh Wahbah Al-Zuhaily, ayat ini mencerminkan hubungan yang kuat antara Cinta Tanah Air dan identitas seseorang.
Keluar dari kampung halaman dianggap setara dengan bunuh diri, menegaskan bahwa Cinta Tanah Air adalah nilai yang tak terpisahkan dari diri seseorang.
Baca Juga: 'Aut Boi Nian' Lagu Daerah Batak yang Jadi Soundtrack Film 'Toba Dreams', Ini Lirik Lagunya
QS At-Taubah ayat 122
Ayat Alquran lain yang mencerminkan Cinta Tanah Air adalah dalam QS. At-Taubah ayat 122: “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya." (QS. At-Taubah: 122).