Musik dan Selawat Diputar Nonstop
Sejak peserta pertama menjalani proses khitan, panitia memutar musik dan selawat dari audio sistem secara nonstop. Bahkan saat musik atau selawat terhenti, panitia pelaksana secara cepat membunyikannya kembali.
Selain itu, orang tua anak calon peserta khitanan massal juga tak jarang sedikit berteriak untuk mengingatkan panitia agar tidak menghentikan audio yang dibunyikan cukup kuat itu.
Sekretaris LAZISNU Sulawesi Utara Eka Wira Putra, S.Kom menjelaskan bahwa hal itu dilakukan agar calon peserta tidak mendengarkan teriakan atau tangisan dari peserta yang sedang dikhitan.
"Karena pastinya tetap ada peserta yang akan menangis saat sedang dikhitan. Nah, tangisan mereka ini bisa saja menciutkan semangat dari calon peserta yang rata-rata masih anak-anak dan sedang antre," jelasnya.
Baca Juga: Berikut Arti, Sejarah Hukum dan Hikmah Sunat atau Khitan
Orang Tua atau Wali Takut, Pusing, dan Nyaris Pingsan
Orang tua atau wali dari peserta seharusnya memberikan dukungan agar peserta khitanan massal tidak takut saat akan maupun sedang dikhitan. Salah satunya dengan mendampingi anak saat proses khitan berlangsung.
Namun ternyata ada di antara orang tua atau wali yang justru takut mendampingi anaknya saat berada di meja khitan dengan beragam alasan.
Ada pula yang berupaya memberanikan diri tapi saat proses berlangsung justru si orang tua atau wali tersebut merasakan pusing. Bahkan ada yang tampak nyaris pingsan, sehingga harus dibantu oleh tim medis dan panitia.