Mengapa Isra Mi'raj Terjadi di Malam Hari? Begini 9 Alasan Kuatnya

8 Februari 2024, 08:45 WIB
Ilustrasi mengapa peristiwa Isra Mi'raj terjadi pada malam hari, bukan saat pagi, siang atau sore hari? /Freepik/

MANADOKU.COM - Sebagaimana diketahui umum, peristiwa Isra Mi'raj terjadi pada malam hari, pada tanggal 27 Rajab, saat Nabi Muhammad mengalami duka mendalam atas wafatnya dua sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupnya yakni istrinya, Siti Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib.

Selanjutnya, peristiwa ini dianggap sebagai salah satu mukjizat yang dimiliki Nabi Muhammad dengan berbagai alasan yang disertai pembuktian yang kuat.

Tapi pernahkah Anda bertanya, mengapa peristiwa Isra Mi'raj terjadi pada malam hari, bukan saat pagi, siang atau sore hari?

Pertanyaan di atas pernah dijawab Ustadz M Alvin Nur Choironi melalui tulisannya yang berjudul "Kenapa Isra' Mi'raj Terjadi di Malam Hari?" di NU Online, seperti dikutip MANADOKU.COM pada Kamis 8 Februari 2024.

Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Isra Miraj 2023 Penuh Makna, Cocok Jadi Status WhatsApp dan Facebook

Ustadz Alvin menjawab pertanyaan tersebut dengan menggunakan penjelasan Imam Jalaluddin As-Suyuthi di dalam kitab Al-Ayatul Kubra fi Syarhi Qisshatil Isra.

Malam adalah waktu yang tepat

Alasan pertama adalah karena malam adalah waktu yang tepat untuk berkhalwah atau menyepi dan melakukan pengkhususan, sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Munir.

Ibnu Munir berpendapat bahwa peristiwa Isra’ terjadi di malam hari karena malam adalah waktu yang tepat untuk menyepi dan biasanya menjadi waktu yang tepat untuk mengkhususkan amalan.

Waktu diwajibkannya salat

Ayat dalam Surat Al-Muzammil ayat 2 yang berbunyi ”qumil-laila illâ qalîlâ” menjadi dasar sehingga malam menjadi waktu diwajibkannya salat.

Jika diartikan, kira-kira memiliki arti memerintahkan umat Islam untuk melakukan shalat.

Ujian percaya dengan yang ghaib

Alasan ketiga adalah sebagai sebuah ujian bagi para Mukmin untuk percaya terhadap hal-hal yang ghaib atau hal-hal yang tidak dapat dicerna oleh akal.

Selain itu, ini juga menjadi ujian bagi orang-orang kafir, apakah tetap ingkar dengan risalah nabi, atau akan beriman?

Jika terjadi pada pagi, siang atau sore hari, maka orang-orang saat itu bisa saja menyaksikan langsung peristiwa itu terjadi, sehingga mengurangi nilai keghaibannya.

Waktu yang mulia

Malam merupakan waktu yang mulia karena beberapa peristiwa juga terjadi di waktu malam, khususnya kisah-kisah istimewa yang terjadi dalam kehidupan para nabi sebelum Nabi Muhammad.

Dengan begitu, hal ini bisa menjadi bantahan untuk para filsuf yang menganggap malam sebagai waktu yang hina, seperti pendapat Ibnu Dihyah.

Waktu tepat untuk berkumpul yang tercinta

Allah memberangkatkan Rasul pada malam hari karena malam merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul dengan yang tercinta. Hal ini juga tentu saja dirasakan manusia.

Satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah

Dalam keterangan lanjutannya, malam merupakan satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah sebagai waktu yang terbaik dari seribu bulan atau Lailatul Qadar.

Waktu turunnya wahyu pertama

Wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad juga turun di malam hari. Hal ini menunjukkan keistimewaan malam.

Waktu dikabulkannya doa

Malam merupakan waktu dikabulkannya doa, kecuali hari Jumat yang menjadi satu-satunya waktu siang yang memiliki keutamaan tersebut.

Waktu penyegaran pikiran

Malam adalah waktu yang tepat untuk beristirahat sehingga pikiran bisa kembali segar. Sedangkan pagi untuk mencari rezeki, sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Furqan ayat 47.

Itulah sembilan alasan peristiwa Isra Mi'raj terjadi pada malam hari, bukan pagi siang atau sore.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler