MANADOKU.com – Jasad KH Maimun Zubair yang telah dimakamkan selama empat tahun di Kompleks Permakaman Al Ma'la ternyata masih utuh.
Berita menarik ini terungkap ketika para petugas di Permakaman Ma'la membongkar makamnya dalam rangkaian pemindahan makam yang dilakukan setiap 4-5 tahun sekali guna mengatasi keterbatasan lahan pemakaman.
Meskipun jasad yang telah hancur akan dipindahkan, namun jasad yang masih utuh akan tetap dibiarkan.
Semula, rencananya jasad KH Maimun Zubair akan dipindahkan, namun akhirnya batal karena jasadnya yang ternyata masih dalam keadaan utuh.
Baca Juga: Inilah Jawaban dari Pertanyaan-pertanyaan Seputar Sejarah Kalender Hijriah
Muhammad Ali, salah satu petugas makam, telah mengonfirmasi keadaan tersebut dan informasi ini dibagikan melalui sebuah video oleh Rifqil Muslim Suyuthi melalui akun Twitter @rifqilmoeslim pada 24 Juli 2023.
"Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu makam KH. Maimoen Zubair dibongkar dan kondisi jasadnya masih utuh, sehingga beliau tetap dimakamkan di Ma’la," ujar Rifqil Muslim pada 24 Juli 2023, yang juga telah melakukan konfirmasi langsung kepada Muhammad Ali, petugas yang terlibat dalam pembukaan makam tersebut.
Rifqil juga memperlihatkan lokasi makam KH Maimoen Zubair yang berada di urutan 151. Di sana, sebuah tumpukan batu dengan dua buah papan menjadi tanda makam KH Maimoen Zubair.
Permakaman Al Ma'la memiliki reputasi sebagai tempat peristirahatan bagi para sahabat dan keluarga Rasulullah SAW. Tempat ini sudah berusia lebih dari 1.700 tahun dan menjadi salah satu makam tertua di Tanah Suci.
Tidak hanya KH Maimun Zubair, tetapi sejumlah ulama Indonesia lainnya juga dimakamkan di Ma'la, di antaranya adalah Syaikh Nawawi Al-Bantani, Syaikh Yasin Fadani, dan KH. Muslim Mranggen.
Baca Juga: Jumlah Jamaah Haji Indonesia Meninggal Dunia Tahun ini Terbanyak dalam 7 Musim Haji Terakhir
Dengan penemuan menarik ini, kompleks Permakaman Al Ma'la semakin menarik perhatian sebagai situs bersejarah yang menyimpan kisah-kisah menarik dari tokoh-tokoh agama dan sejarah Indonesia.
Kehadiran makam KH Maimun Zubair yang masih utuh juga menjadi bukti penting dari proses pengawetan jasad yang telah dilakukan dengan baik.***