Nabi Zulkifli Dianggap sebagai Buddha? Jangan Keliru, Inilah Jawaban Sebenarnya

27 Januari 2023, 01:00 WIB
Ilustrasi Nabi Zulkifli adalah Buddha? /Pexels/Thirdman

MANADOKU, Pikiran Rakyat - Nabi Zulkifli merupakan salah satu nabi yang diutus Allah ke muka bumi, meski memang tidak begitu terkenal seperti Nabi Ibrahim ataupun Nabi Muhammad.

Pun demikian dengan kisah-kisahnya yang hanya diketahui oleh sedikit dari umat Islam, tidak seperti nabi lainnya.

Meski demikian, Nabi Zulkifli menjadi salah satu nabi yang disebutkan namanya di dalam kitab suci umat Islam yaitu al-qur'an.

Pembahasan tentang Nabi Zulkifli memang menarik, apalagi ada sebagian kelompok yang percaya bahwa dia adalah Buddha.

Baca Juga: Apa Arti Bulan Rajab dan Peristiwa Bersejarah yang Pernah Terjadi? Di sini Jawabannya

Benarkah Nabi Zulkifli adalah Buddha? Berikut jawabannya yang dikutip dari kanal YouTube Islam Populer, pada Rabu 25 Januari 2023.

Nabi Zulkifli adalah satu di antara 25 nabi yang wajib diketahui oleh umat Islam. Meski demikian, kisahnya tidak diceritakan secara jelas di dalam al-qur'an kecuali hanya nama dan sifatnya saja.

Penyebutan nama dan sifatnya itu pun hanya sebanyak dua kali saja, yakni pada Surat Al Anbiya dan Shaad.

"Dan ingatlah kisah Ismail Idris dan Zulkifli, mereka semua termasuk orang-orang yang sabar dan kami masukkan mereka ke dalam rahmat kami. Sungguh mereka termasuk orang-orang yang sholeh." QS Al Anbiya ayat 85-86.

"Dan ingatlah Ismail Ilyasa dan Zulkifli semuanya termasuk orang-orang yang paling baik." QS Shaad ayat 48.

Dari dua ayat ini, jelas bahwa Allah menggambarkan Nabi Zulkifli sebagai orang sabar, saleh, dan paling baik. 

Penggambaran tentang sosok nabi ini pasti bukan tanpa alasan, karena dalam lembaran sejarah masa lampau, Zulkifli pernah diuji dengan kekuasaan dan merasakan bagaimana beratnya menjadi seorang raja sekaligus nabi.

Saat menjadi raja, Zulkifli memang dikenal sebagai pemimpin yang jujur adil amanah dan bijaksana. Ia lebih mementingkan kehidupan rakyatnya daripada diri dan keluarganya sendiri.

Ia pun tak pernah lalai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kepemimpinannya, serta selalu memastikan kebutuhan rakyatnya terpenuhi secara adil tanpa memandang golongan.

Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemimpin yang teguh, selalu memenuhi janji dan sabar dalam menghadapi setiap masalah.

Lalu bagaimana dengan dugaan yang menganggap bahwa Nabi Zulkifli adalah sang Buddha?

Sebagai pembuka, menurut catatan sejarah yang dibuka, Zulkifli bukanlah nama asli, tapi sebuah julukan yang disematkan kepadanya oleh seorang raja yang hidup di zamannya.

Dia memiliki nama asli Bashar namun diganti oleh raja karena berhasil menyelesaikan amanah untuk berpuasa di siang hari, salat di malam hari, dan sabar menahan amarah.

Ketika itu, sang raja sedang mencari seseorang yang layak menggantikan dirinya, dan pemuda bernama Bashar adalah satu-satunya orang yang sanggup memegang amanah tersebut. Sejak saat itulah nama Zulkifli melekat padanya.

Sedangkan Buddha, menurut pandangan kaum Budis, bukanlah sosok Tuhan yang disembah melainkan orang suci yang telah memperoleh pencerahan batin secara sempurna. Ia juga tidak bersifat tunggal.

Dengan kata lain, Buddha bukan cuma satu orang saja tapi ada banyak, dengan peran selayaknya seorang nabi dalam agama samawi.

Buddha disebut mirip dengan nabi karena ia hadir untuk membimbing dan menuntun jalan kepada umat manusia.

Setidaknya ada 28 Buddha dalam keyakinan kaum Budis, salah satunya yakni Sidharta Gautama yang lebih dikenal dengan sebutan Buddha Gautama.

Sidharta Gautama inilah yang kemudian diidentikkan dengan Nabi Zulkifli oleh sebagian kalangan.

Dugaan mereka, nama Zulkifli tak lain adalah sebutan dari kapilavatu yaitu nama tempat dimana Gautama muda dilahirkan.

Untuk menguatkannya, sebagian kalangan pun mengaitkannya dengan keterangan yang tertulis di dalam al-qur'an.

"Demi buah tin dan buah zaitun demi Gunung Sinai dan demi Negeri Mekkah yang aman ini, sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." QS at-tin ayat 1 hingga 4.

Mereka menganggap buah tin sebagai pohon body yang diyakini menjadi tempat dimana budak Gautama mencapai pencerahan sempurna melalui proses semedi.

Adapun buah zaitun, Bukit Sinai dan kota Mekkah masing-masing dihubungkan kepada Nabi Isa serta Muhammad.

Terlepas dari adanya anggapan soal Nabi Zulkifli yang diklaim sebagai Buddha, yang pasti Nabi Zulkifli adalah seorang muslim.

Sebab dalam sejarah kenabian, mulai dari Adam sampai Muhammad, semuanya mengajarkan nilai yang sama, yakni menyembah dan berserah diri kepada Tuhan yang satu, Allah SWT. Adapun perbedaan mereka hanya pada ranah syariat saja.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Islam Populer

Tags

Terkini

Terpopuler