Renungan Harian Keluarga GMIM, 8 Juli 2022: Berpeganglah Pada Ajaran Sehat

Setiap orang Kristen memiliki tujuan hidup. Jika tidak memiliki tujuan hidup maka dia diibaratkan seperti sedang berenang dalam kegelapan di tengah lautan tanpa arah yang jelas dan kemungkinan besar akan terdampar pada tempat yang tidak diharapkan.

 

Baca Juga: Satres Narkoba Polresta Manado Perkenalkan Elektronik Rehabilitasi Narkoba Manado (e-RNM)

Apa tujuan hidup orang Kristen? Mengasihi Tuhan, mengasihi sesama dan menjaga ciptaan Tuhan lainnya. Ini tujuan hidup yang sangat mulia. Tapi ini tidak mudah dilaksanakan dalam kehidupan.

Realita yang ada adalah hampir setiap hari kita melihat tindakan-tindakan kriminal dan gaya hidup bebas serta penyimpangan lainnya di media elektronik maupun cetak.

Perilaku-perilaku seperti itu juga yang dituliskan Paulus pada ayat 9 dan 10. Ini adalah bukti penyimpangan sikap hidup yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Orang durhaka, orang lalim, orang fasik, orang berdosa, orang duniawi, tidak beragama, pembunuh bapak dan ibu, pembunuh pada umumnya, cabul, pemburit, sumpah dan mereka yang hidup tidak sesuai dengan ajaran sehat.

 

Baca Juga: Pemerintah Cabut Izin Pengumpulan Uang dan Barang oleh ACT

Mengapa ini terjadi? Mungkin ada banyak jawabannya. Tapi satu jawaban pasti yaitu karena mereka tidak berpegang pada ajaran sehat. Ajaran sehat adalah ajaran yang berlawanan dengan ajaran sesat.

Ajaran sehat adalah ajaran berdasarkan Injil Yesus Kristus dalam Alkitab sehingga melahirkan sikap hidup yang mengasihi Tuhan, sesama dan sadar untuk menjaga ciptaan lainnya.

Ajaran yang mengajarkan pendengamya untuk selalu berkomitmen setia dan taat pada kehendak Tuhan dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan dosa.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati oleh Yesus Kristus.
Marilah kita melanjutkan hidup Anugerah Tuhan ini dengan berpegang kepada ajaran sehat, yang berpusat kepada Yesus Kristus dan yang membuat kita tidak tersesat.

Ajaran ini terus mengingatkan kita untuk hidup dalam kebenaran-Nya, mengawasi dan mengontrol gaya hidup sebagai pengikut Tuhan. Kini, kita berhadapan dengan tantangan zaman yang mengancam dan menggoyahkan iman.

Tidak sedikit orang tua yang kecewa menyaksikan ulah anak-anak yang tidak lagi berperilaku baik. Sebaliknya tidak sedikit anak-anak yang gagal karena orang tua tidak mempertontonkan keteladanan. Hubungan harmonis antara orang tua dan anak menjadi “barang” langkah.

Sekalipun ada banyak pilihan dalam hidup ini, namun bagi kita tidak ada pilihan lain, yaitu: marilah, hidup berpegang dan berdasarkan pada ajaran sehat.

Janganlah menyimpang dari iman kepada Tuhan, melangkahlah dengan iman dan berjalanlah dalam kebenaran. Tuhan senantiasa menyertai kita. Amin. ***