Jika overlay peta dilakukan tanpa memperhatikan konsistensi skala, ini dapat menciptakan sengketa ruang di masa depan.
Keputusan perencanaan tata ruang yang diambil berdasarkan analisis yang kurang akurat dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan konflik penggunaan lahan, memberikan dampak negatif pada pengembangan wilayah dan kualitas lingkungan.
Mengingat pentingnya Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai panduan untuk pengembangan wilayah, kewaspadaan terhadap konsistensi skala sangat penting.
Upaya penyesuaian skala antar peta menjadi langkah proaktif untuk memastikan integritas data dan akurasi analisis spasial.
Hanya dengan mematuhi prinsip-prinsip kartografi ini, kita dapat membangun dasar yang kokoh untuk perencanaan tata ruang yang berkelanjutan, menciptakan masa depan yang harmonis dan berkelanjutan selama dua dekade mendatang.
Solusi untuk mengatasi tantangan ini dapat melibatkan upaya penyesuaian skala antara peta dasar dan peta tematik.
Selain itu, penerapan teknologi dan metodologi modern seperti pemetaan digital dan integrasi sistem informasi geografis (SIG) dapat membantu menyelaraskan informasi dari berbagai sumber dengan lebih efisien.
Peningkatan koordinasi antara pihak yang terlibat dalam perencanaan tata ruang juga menjadi kunci dalam memastikan bahwa informasi dari berbagai sumber dapat diintegrasikan secara akurat.***
Keterangan: Penulis adalah Dosen Universitas Prisma, Pendiri Yayasan Pengkajian dan Advokasi Geospasial.