MANADOKU.com - Politisi Yerry Tawalujan dari Sulawesi Utara menyoroti perdebatan tentang sistem Pemilu proporsional tertutup dan terbuka yang sedang hangat dibahas di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Jika Mahkamah Konstitusi memaksakan penggunaan sistem proporsional tertutup, ini akan menjadi langkah mundur bagi demokrasi, di mana hak dan kedaulatan rakyat dirampok oleh sistem tersebut," tegas Yerry Tawalujan kepada wartawan, Selasa 11 April 2023.
Menurut Yerry Tawalujan, penggunaan sistem proporsional tertutup pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) di DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, merupakan langkah mundur bagi demokrasi.
Alasan Sistem Proporsional Tertutup Jadi Langkah Mundur Bagi Demokrasi
Politisi Partai Perindo ini memberikan 4 alasan yang membuat penggunaan sistem proporsional tertutup jadi langkah mundur bagi demokrasi.
Alasan pertama, kata Yerry Tawalujan bahwa pada sistem tersebut keputusan siapa yang menjadi anggota legislatif tidak sepenuhnya berada di tangan rakyat, melainkan di tangan partai politik.
Kedua, pada sistem itu juga partai politik menunjuk atau memastikan siapa calon yang menjadi legislator, bukan rakyat yang memilih. Rakyat hanya diberi kebebasan memilih partai politik, bukan wakil rakyat yang diinginkan oleh rakyat
Alasan ketiga, lanjutnya, daripada sistem proporsional tertutup, di sistem proporsional terbuka rakyat memiliki kewenangan penuh untuk memilih figur yang layak mewakili mereka di DPR atau DPRD.