Network
/photo/2023/03/30/1386695120.jpeg)
Jakarta, Pikiran Rakyat— Walikota Manado Andrei Angouw menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Rabu 29 Maret 2023 di Komisi X, Gedung DPR-RI, Jakarta.
Kehadiran Mantan Ketua DPRD Provinsi Sulut itu, dalam rangka pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan, dengan mendengar masukan hingga menyerap aspirasi dari para pemangku pariwisata termasuk kepala daerah sebagai bahan dalam menyusun RUU Kepariwisataan.
“Percuma dibangun tempat-tempat wisata yang menarik tetapi tidak ditunjang dengan konektivitas, nantinya para wisatawan tidak datang. Industri akan berkembang apabila konektivitasnya ada, “ kata Andrei Angouw.
Kemudian, Walikota Manado juga menginginkan agar RUU Kepariwisataan berfokus pada hasil pendapatan.
Baca Juga: Wow..Ada Terowongan Yang ‘Disulap’ Jadi Jembatan Berbandrol Rp.26 Miliar di Sulut
“Pendapatan sendiri akan meningkat apabila jumlah wisatawan yang berkunjung juga tinggi. Kemudian beberapa masukan lainnya yaitu Online Single Submission (OSS) yang belum tersosialisasikan dengan baik kepada para pelaku usaha dan penguatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, “ Ungkap Walikota Manado.
Andrei Angouw juga menyinggung mengenai pengelolaan APBN dan APBD dengan membangun Insfrastruktur yang bertujuan untuk menarik wisatawan datang ke Kota Manado.
“Kami anggarkan khusus untuk APBN sekitar Rp100 miliar dalam pembangunan wisata Malalayang Beach Walk (MBW) yang langsung dikelola oleh Kota Manado. Kemudian ada juga pembangunan fasilitas lokasi wisata di Taman Hutan Raya (Tahura) dan Pembangunan Pasar Tematik khusus pariwisata. Untuk APBD, Pemkot Manado membangun infrastruktur untuk pariwisata dan melibatkan langsung Dinas Pariwisata melakukan promosi pariwisata melalui media sosial, “ Pungkasnya.
Perlu diketahui, Turut hadir sebagai narasumber lainnya yaitu kepala-kepala daerah dari Pemkot Samarinda, Pemkot Palembang, Pemkab Kepulauan Mentawai, Pemkab Batusangkar, Pemkab Mojokerto, Pemkab Sragen, dan Pemkot Maros. (***)
