Berjasa Tanpa Tanda Pahlawan
MANADOKU, Pikiran Rakyat - Sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di luar Pulau Jawa kemungkinan besar tidak mengenal Inggit Garnasih.
Sebab hingga sekarang ini dia bukan siapa-siapa, meski memiliki jasa yang cukup besar dalam merebut kemerdekaan bersama Soekarno.
Untuk Anda yang belum mengenal Inggit Garnasih, dia adalah istri kedua Soekarno setelah menikah di Bandung, pada 24 Maret 1923, yang dikukuhkan dengan Soerat Katerangan Kawin No 1.138.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Inggit Garnasih, berikut ulasan singkatnya.
Baca Juga: Syarat Untuk Anies Baswedan Nyapres Lengkap, Siapa yang Bakal Jadi Cawapres Mendampinginya?
Inggit lahir dari pasangan suami istri Ardjipan dan Amsi, pada 17 Februari 1888, di Kamasan, Banjaran, Bandung, yang kala itu termasuk Keresidenan Priangan, Hindia Belanda.
Dalam beberapa catatan, Inggit telah menikah dua kali sebelum hidup berkeluarga bersama Soekarno. Pertama dengan Nata Atmaja, seorang patih di Kantor Residen Priangan.
Pernikahannya bersama Nata Atmaja tidak bertahan lama dan berakhir dengan perceraian. Selanjutnya, dia menikah lagi dengan seorang pengusaha Sarekat Islam, Haji Sanusi.
Sebenarnya pernikahan keduanya itu tak mengandung masalah berarti alias baik-baik saja. Namun Haji Sanusi banyak meninggalkannya dengan alasan kesibukan.
Akhirnya Inggit Garnasih bertemu dengan Soekarno yang jatuh cinta kepadanya. Akhirnya mereka menikah, meski terpaut usia yang cukup jauh. Kala itu, Inggit berusia 36 tahun, sedangkan Soekarno 22 tahun.