Gunung Anak Krakatau Mengalami Erupsi, Abu Vulkanik Mencapai 2.000 Meter!

10 Juni 2023, 07:27 WIB
Gunung Anak Krakatau Erupsi pada Sabtu 10 Juni 2023. /PVMBG/

MANADOKU.com – Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, mengalami erupsi yang menyebabkan abu vulkanik terpuntah hingga ketinggian 2.000 meter.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terjadi pada Sabtu, 10 Juni 2023, pukul 04.23 WIB.

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa erupsi tersebut tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 60 milimeter dan berlangsung selama kurang lebih empat menit.

Menurut Hendra, suara dentuman dari erupsi tidak terdengar di pemukiman sekitar Gunung Anak Krakatau, yang berada di perairan selatan Sunda. Karena itu, petugas tidak menyadari adanya erupsi tersebut.

Baca Juga: Gunung Karangetang Erupsi, 77 Jiwa Dievakuasi ke Museum Siau Timur

Pulau Sebesi merupakan pemukiman terdekat dengan Gunung Anak Krakatau, berjarak sekitar 16,5 kilometer dari Pulau Anak Krakatau.

Hendra menyebutkan bahwa kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu dan cenderung mengarah ke barat laut dengan kepadatan yang cukup tebal.

PVMBG mencatat tujuh kali erupsi pada Jumat, 9 Juni 2023, yang berasal dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau.

Tinggi erupsi tersebut bervariasi antara 500 hingga 3.000 meter, terjadi dalam rentang waktu dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.

Erupsi tersebut juga disertai dengan gempa yang terdeteksi melalui alat seismograf, dengan amplitudo antara 29 hingga 75 milimeter, dan durasi gempa berkisar antara 25 hingga 802 detik.

Baca Juga: Kejutan di Dunia Cryptocurrency! Dompet Bitcoin Lama Transfer Koin Bernilai Miliaran Rupiah

PVMBG menyatakan bahwa Gunung Anak Krakatau, dengan ketinggian 157 meter di atas permukaan laut, saat ini masih berada pada status level III atau siaga sejak tanggal 24 April 2022.

Dalam kondisi ini, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak mendekati gunung api tersebut atau melakukan aktivitas di dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. Tujuannya adalah untuk menghindari bahaya erupsi yang dapat terjadi.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler