Ayah Mario Rubicon Berpotensi Seret Banyak Orang? Mahfud MD: Ada Aliran Dana Mencurigakan Sebesar 300 Triliun

9 Maret 2023, 21:49 WIB
Mahfud MD menerima laporan terbaru terkait pergerakan mencurigakan Rp300 triliun di Kemenkeu. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp./ANTARA FOTO

MANADO, Pikiran Rakyat - Kejadian kontroversial di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali mencuri perhatian publik.

Setelah kasus Rafael Alun Trisambodo (RAT) ayah dari Mario Dandy Satrio atau Mario Rubicon yang memunculkan kecurigaan mengenai kekayaannya yang tak wajar, kini giliran laporan baru yang mengejutkan muncul di permukaan.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengungkapkan bahwa ia telah menerima laporan mengenai pergerakan uang mencurigakan senilai Rp300 triliun di Kemenkeu.

Menurutnya, uang tersebut sebagian besar berada di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai, dengan laporan yang berasal dari kurun waktu 2009 hingga 2023.

Namun, yang membuat publik semakin gelisah adalah fakta bahwa sekitar 160 laporan telah dilaporkan sejak kasus ini pertama kali terungkap, melibatkan lebih dari 460 orang.

Sayangnya, hingga saat ini tidak ada kemajuan informasi mengenai hal tersebut. Padahal, menurut Mahfud, sudah seharusnya ada respons dari Kemenkeu terhadap laporan tersebut.

Baca Juga: Kesaksian Senator Djafar Alkatiri tentang Kaifiat Nisfu Sya'ban

Hal ini tak jarang menjadi masalah serius di banyak lembaga pemerintahan, di mana tanggapan hanya datang setelah kasus tersebut menjadi terlalu besar untuk diabaikan.

Seperti kasus Rafael Alun Trisambodo yang menjadi sorotan publik setelah menjadi kasus, padahal sebelumnya laporan mengenai kekayaannya yang mencurigakan sudah dilaporkan.

Mahfud pun menyarankan agar sistem baru harus segera diterapkan untuk menghindari kejadian serupa terjadi di masa depan.

Baca Juga: Alasan Mengejutkan AGH, Pacar 'Mario Rubicon' Tak Melerai Saat David Dianiaya, Ketakutan atau Dukungan?

Dalam kasus ini, respons yang lambat dari Kemenkeu membuat publik meragukan kinerja lembaga tersebut.

Dan tentunya, tindakan konkret harus segera diambil agar kembali memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan yang bertugas mengelola keuangan negara. ***

Editor: Shezan Syafiqah Farnaz

Tags

Terkini

Terpopuler