Mengenal Iwadh, Tradisi Masyarakat Kampung Arab Manado Sehari Setelah Idul Fitri

- 23 April 2023, 20:10 WIB
Rombongan Iwadh ketika berada di dalam rumah warga Kampung Arab Manado
Rombongan Iwadh ketika berada di dalam rumah warga Kampung Arab Manado /MANADOKU/Sahril Kadir

Bahkan disebutkan bahwa Iwadh telah menjadi salah satu ciri budaya tersendiri dan menjiwai masyarakat keturunan Arab yang tinggal di Kampung Arab (Kelurahan Istiqlal) di Manado.

Sofyan Lahilote dalam "Tradisi Iwadh Pada Masyarakat Kampung Arab di Manado" yang diterbitkan di Potret Pemikiran Vol. 25, No. 1 (2021) menjelaskan bahwa Iwadh merupakan tradisi turun temurun yang sampai saat ini terus dijaga kelestariannya di Kampung Arab yang terletak di Kelurahan Istiqlal, Kecamatan Wenang, Manado.

Menurut Sofyan, tradisi yang dilakukan oleh masyarakat ini sudah berlangsung sejak lama dan dilaksanakan pada hari kedua setelah perayaan hari raya Idul Fitri.

Meski demikian, sampai saat ini tidak dapat dikonfirmasi tentang ketepatan waktu awal pelaksanaan tradisi ini pada masyarakat Kampung Arab.

Kata beberapa sumber yang dapat dipercaya, ungkap Lahilote, tradisi ini telah ada sejak masa awal kemerdekaan Republik Indonesia. 

Dia menjelaskan, berdasarkan waktu awal pelaksanaan tradisi ini, sepintas akan terlihat ada keterkaitannya dengan kegiatan halal bihalal yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno di Istana negara pada awal-awal kemerdekaan sebagai ajang untuk menyambungkan tali silaturahmi antar sesama pengelola negara dengan berbagai unsur politik dan ormas-ormas yang di tanah air.

Dasar Filosofi Iwadh

Iwadh secara harfiah dalam terminologi masyarakat Kampung Arab dapat dikategorikan sebagai tebusan, yang mengandung arti secara filosofi sebagai tebusan agar supaya segala macam ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadan dapat diterima Allah SWT, dengan menghubungkan tali silaturahmi antar penduduk kampung, sehingga segala doa-doa yang dipanjatkan memperoleh banyak keberkahan.

Hal ini mempunyai dasar filosofi dari beberapa hadis Rasulullah SAW yang menyiratkan tentang perlunya berdoa dan menyambungkan tali silaturahmi antara sesama muslim.

Dengan dasar filosofi tersebut, maka kegiatan iwadh dilakukan oleh masyarakat Kampung Arab untuk menghubungkan tali silaturahmi dan saling memaafkan jika ada suatu kesalahan selama berinteraksi antarsatu dengan lainnya, dan telah menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya. Inti dari tradisi ini adalah pembacaan doa pada setiap rumah oleh imam masjid dan jamaah.***

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah