Network
MANADOKU.com - Masyarakat Gorontalo memiliki tradisi unik yang menakjubkan bernama Tumbilotohe. Tradisi ini dilakukan setiap menjelang Idul Fitri dengan memasang lampu khusus di kampung mereka, dimulai dari malam ke-27 Ramadhan.
Tak heran, Tumbilotohe telah menjadi magnet pariwisata pada akhir bulan suci Ramadhan dan menjadi kebanggaan masyarakat Gorontalo sehingga tetap dilestarikan hingga saat ini. Bahkan, masyarakat asal Gorontalo yang telah menetap di luar daerah akan rela untuk pulang kampung demi menyaksikannya.
Meski demikian, masih banyak yang belum mengetahui tentang asal usul maupun makna yang terkandung di dalam tradisi unik satu ini, yang diklaim hanya dilaksanakan oleh masyarakat Gorontalo. Ingin tahu lebih jauh tentang tradisi ini? Silakan simak hingga akhir artikel ini.
Baca Juga: Cari Kampus Keren di Gorontalo? Ini 4 Universitas Terbaik Menurut UniRank Tahun 2023!
Asal Usul
Sebagaimana dikutip dari iaingorontalo, Tumbilotohe berasal dari dua kata Gorontalo, yakni 'tumbilo' yang berarti pasang, dan 'tohe' yang berarti lampu, sehingga secara harfiah artinya "Pasang Lampu".
Terdapat beberapa cerita yang disebut menjadi asal muasal lahirnya tradisi ini. Namun semuanya sepakat bahwa dia sudah ada sejak abad ke-15 lalu.
Versi pertama menceritakan tentang seorang pria kaya di suatu desa yang berkeinginan untuk membagikan sedekah kepada setiap warga di rumahnya masing-masing pada penghujung bulan Ramadhan, namun terkendala dengan kondisi desa yang gelap. Selain itu, dia juga tidak mengetahui berapa penghuni dari setiap rumah.
Hal itu membuat masyarakat bersepakat untuk menerangi kampung tersebut dengan lampu zaman dulu alias lampu minyak. Untuk menandai berapa jumlah penghuni rumah, maka di depan rumah pun dipasang lampu dengan jumlah berdasarkan berapa banyak penghuninya.
