Tradisi dan Kepercayaan Masyarakat Bugis Terhadap Gerhana Matahari, Simbol Tabu yang Sakral

- 20 April 2023, 14:00 WIB
Tradisi dan kepercayaan masyarakat Bugis saat Gerhana Matahari
Tradisi dan kepercayaan masyarakat Bugis saat Gerhana Matahari /@lapan_ri/

MANADO - Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang selalu menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Namun, bagi masyarakat Bugis, gerhana matahari memiliki makna yang lebih dalam.

Mereka meyakini bahwa gerhana matahari adalah sebuah tanda dari alam bahwa terdapat sesuatu yang tidak beres di bumi. Oleh karena itu, mereka melakukan tradisi dan kepercayaan khusus untuk menghormati fenomena alam tersebut.

Masyarakat suku Bugis memiliki beberapa tradisi dan kepercayaan yang berkaitan dengan gerhana matahari. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Menyebut Gerhana sebagai "Pamali"

Baca Juga: Jelang Gerhana Matahari Hybrid, MUI Kota Manado Keluarkan Imbauan untuk Umat Muslim

Masyarakat suku Bugis menyebut gerhana sebagai "pamali", yang artinya sesuatu yang tabu atau dilarang.

Mereka percaya bahwa gerhana matahari adalah momen yang sakral dan membutuhkan kewaspadaan serta tindakan tertentu untuk menjaganya.

Menyebarkan Daun Sirih

Beberapa orang Bugis meyakini bahwa gerhana matahari dapat membawa energi negatif dan mempengaruhi keseimbangan alam.

Oleh karena itu, mereka menyebarkan daun sirih di sekitar rumah atau tempat tinggal selama gerhana matahari terjadi, sebagai simbol untuk membersihkan dan menjaga keseimbangan alam.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x