Pengertian Itikaf, Hukum dan Syarat yang Harus Anda Ketahui Sebelum Melakukannya

- 1 April 2024, 13:30 WIB
Ilustrasi Itikaf.
Ilustrasi Itikaf. /Polresta Banda Aceh/

Itikaf bisa menjadi wajib jika dinazarkan.

Umar radhiallahu ‘anhu, bertanya kepada Nabi sallallahu alaihi wasallam:

كُنْتُ نَذَرْتُ فِى الْجَاهِلِيَّةِ أَنْ أَعْتَكِفَ لَيْلَةً فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

“Pada masa jahiliyah, saya pernah bernazar untuk beritikaf semalam di Masjid al-Haram.” Maka Nabi sallallahu alaihi wasallam pun memerintahkannya untuk menunaikan nazar tersebut (HR. Bukhari, no: 1927).

Batas Waktu Itikaf

Tidak ada batasan khusus dalam syari’at tentang waktu itikaf. Boleh lama boleh sebentar seperti satu jam atau kurang dari itu.

Allah Swt. berfirman:

وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

“Sedang kamu beritikaf dalam masjid” (QS. Al Baqarah: 187). Ibnu Hazm berkata, “Allah Swt. tidak mengkhususkan jangka waktu tertentu untuk beritikaf (dalam ayat ini). Dan Rabbmu tidaklah mungkin lupa” (Al Muhalla, 5: 180).

Dari Ya’la bin Umayyah radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata,

إني لأمكث في المسجد الساعة ، وما أمكث إلا لأعتكف

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah