Network
MANADO, Pikiran Rakyat - Banyak tersimpan cerita menarik di balik beberapa orang yang menjadi mualaf atau dari non muslim dan memeluk agama Islam, salah satunya adalah Joram van Klaveren.
Joram van Klaveren adalah seorang politisi Belanda yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Belanda dari 17 Juni 2010 sampai 21 Maret 2014.
Joram van Klaveren lahir pada tanggal 23 Januari tahun 1979 di Amsterdam Belanda dan dibesarkan di Amsterdam dengan keluarga yang menganut agama Protestan.
Joram van Klaveren belajar mengenai perbandingan agama setelah lulus SMA, dan sempat menjadi guru selama beberapa tahun.
Baca Juga: Inilah 5 Kesalahan yang Selalu Dilakukan saat Bulan Ramadhan, Nomor 1 Paling Sering
Ketika Joram aktif di dunia politik lewat Partai Kebebasan dan menjadi anggota parlemen, saat itulah Joram memutuskan untuk menulis buku anti Islam.
Awalnya, buku tersebut ditulis dengan tujuan antiIslam, namun berubah menjadi pencarian Tuhan, dan pada akhirnya membuat keputusan untuk menjadi seorang muslim.
Dalam video unggahan Kanal YouTube Towards Eternity-Indonesia, yang diunggah sekitar 2 bulan lalu, Joram mengaku bahwa sebelum menjadi muslim, ia adalah penganut Kristen Protestan dari Gereja Reformasi.
“Kami baca Alkitab, kami semua punya nama Alkitab, kami semua dibaptis, pergi ke gereja dan lain-lain. Jadi kami penganut Kristen yang taat pada waktu itu. Dan tentu saja aku percaya bahwa adanya sang pencipta, surga neraka, aku percaya keberadaan malaikat dan wahyu," kata Joram dalam video tersebut.
Jarom juga mengungkapkan bahwa pada umur 16-17 tahun, ia mulai bertanya-tanya hal yang tidak logis mengenai agama.
Ia berbicara dengan banyak pendeta, pengkhotbah bahkan rabi, namun jawaban yang didapatkan tidak cukup memuaskan.
Bagaimana dan mengapa Joram van Klaveren memutuskan untuk menulis buku anti Islam?
Dalam video ia mengungkapkan bahwa setelah lulus SMA, kuliah di Universitas dan mulai mempelajari tentang perbandingan agama, khususnya pada hari pertama ia kuliah, waktu itu tanggal 11 September 2001, Joram langsung berpikir bahwa Muslim sudah gila dan agamanya tidak benar.
Hal lainnya yang membuat Joram lebih benci lagi dengan agama Islam adalah beberapa tahun kemudian ia melihat seseorang di Belanda, bernama Theo van Gogh yang merupakan sutradara film terkenal, yang dibunuh di jalanan.
Setelah terbunuh ia melihat surat yang bertuliskan nama gadis lain yaitu Ayaan Hirsi Ali, yang diancam akan dibunuh selanjutnya.
Karena kejadian tersebut ada hubungannya dengan Islam, Jarom pun sangat membenci Islam sehingga ia putuskan untuk aktif secara politik, agar bisa melakukan sesuatu dan menghentikan kejahatan negeri di Belanda.
Itulah alasan mengapa Jarom ingin menulis buku anti Islam, ia ingin menjelaskan bahwa Islam itu berbahaya bagi dunia.
Namun ketika ia sedang menulis buku tersebut, banyak pertanyaan dan keraguan mengenai Kristen yang muncul di kepalanya, dan tentu saja itu tentang kebenaran.
Jarom mengatakan, karena ia merupakan seorang Kristen yang taat, maka ia memiliki banyak pertanyaan tentang Kristen yang ia miliki, sehingga pada akhirnya pertanyaan dan keraguan tersebut, terjawab dengan cara Islam.
Pada awal menulis Joram membuat perbandingan antara konsep Tuhan sesuai Kristen dan konsep Tuhan sesuai Islam.
Dari situ ia mulai membandingkan dan muncullah sebuah keraguan tentang Trinitas, dan kemudian melihat Tauhid / Keesaan Tuhan dalam Islam yang katanya terdengar lebih masuk akal.
Pada akhirnya ia pun mengkaji dan mempelajari lebih dalam lagi mengenai Islam, mulai belajar dari tokoh-tokoh penting pemuka agama Islam hingga profesor ternama.
Itulah sepenggal cerita tentang Joram van Klaveren yang akhirnya memeluk agama Islam karena buku yang ia tulis.
Untuk cerita lengkapnya bisa dilihat dalam video yang diunggah dari Kanal YouTube Towards Eternity - Indonesia.***
