Network
MANADOKU, Pikiran Rakyat - Mulai Senin 23 Januari 2023, kita telah berada di Bulan Rajab 1444 Hijriah dalam penanggalan kalender Islam.
Bulan Rajab merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Tiga bulan lainnya adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Pada Bulan Rajab, umat Islam sedunia dianjurkan untuk berpuasa dan melakukan berbagai amalan kebaikan lainnya.
Lantas apa arti dan sejarah Bulan Rajab? Berikut ulasannya, yang dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, pada Selasa 24 Januari 2023.
Baca Juga: Inilah Lembaga Amil Zakat yang Memiliki Izin dan Tak Berizin Menurut Data Kemenag
Bulan Rajab adalah bulan ketujuh tahun hijriah yang berada di antara Jumada al-Akhirah dan Sya`ban. Jumlah harinya adalah 30.
Dalam Majma' al-Bahrain jilid 2 halaman 67 dijelaskan bahwa Rajab artinya membesarkan dan mengagungkan.
Karena dianggap sebagai bulan yang agung, maka sejak periode sebelum Islam orang-orang Arab dilarang untuk melakukan perang.
Wikishia juga menjelaskan bahwa Bulan Rajab memiliki nama lain berdasarkan sifatnya, seperti "Rajab al-Fard" karena terpisah dari bulan-bulan haram lainnya, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah dan Muharram yang jatuh berurutan.
Nama lain yang disematkan ke bulan ketujuh hijriah ini adalah "Rajab al-Mudhar" karena kabilah Mudhar (dari nenek moyang Rasul) memiliki penghormatan khusus untuk bulan ini.
Ada juga "Rajab al-Asham", "Rajab al-Murajjab", "Rajab al-Haram", "Manshal al-Assinah" dan "Manshal al-Alli".
Status sebagai bulan mulia juga diperkuat banyaknya peristiwa bersejarah yang terjadi ketika waktu berada di bulan tersebut.
Salah satu peristiwa penting yang terjadi adalah peristiwa Isra Miraj dan turunnya perintah salat lima waktu.
Selain itu masih ada peristiwa lain yang terjadi di Bulan Rajab, khususnya saat periode kenabian dan kekhalifahan Islam, yaitu:
– Perang Tabuk yang terjadi pada tahun 630 Masehi atau 9 Hijriah, dan merupakan perang besar ke-6 umat muslim bersama Rasulullah SAW pascaberdirinya negara Islam di Madinah.
– Pembebasan Kota Damaskus yang terjadi di akhir masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khaththab pada bulan Rajab 635 M atau 14 H.
Itulah arti dan peristiwa bersejarah di Bulan Rajab.***
