Pengurus MUI: Gunakan Istilah dan Simbol Islam Pada Tempatnya!

26 Maret 2024, 10:02 WIB
Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI, Muhammad Cholil Nafis /Tangkap layar/@cholilnafis

MANADOKU.COM - Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Profesor Asrorun Niam Sholeh, menegaskan pentingnya penggunaan istilah dan simbol keagamaan pada tempat yang tepat.

Pernyataan tersebut muncul sebagai respons terhadap diskusi publik tentang sejumlah film horor yang menggunakan istilah atau elemen Agama Islam dalam judulnya.

"Prinsipnya, penggunaan istilah dan simbol keagamaan haruslah disesuaikan dengan konteks yang tepat," tegas Niam, Selasa 26 Maret 2024.

Polemik seputar film-film tersebut telah memunculkan beragam reaksi di media sosial, termasuk ajakan untuk memboikot yang viral di platform Instagram.

Baca Juga: MUI Kota Manado Akan Gelar Pesantren Ramadhan Kaderisasi Ulama se-Kota Manado

Meskipun demikian, Niam menyatakan bahwa belum ada pembahasan khusus mengenai hal tersebut di dalam MUI.

Begitu juga mengenai penerbitan fatwa terkait penggunaan istilah-istilah agama yang tidak sesuai dengan konteksnya.

"Fatwa akan dikeluarkan setelah ada pendalaman yang cukup dengan informasi yang utuh," tambah Niam.

Sebelumnya, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI, Muhammad Cholil Nafis, juga menyuarakan pendapatnya mengenai salah satu film yang berjudul "Kiblat" melalui akun Instagram pribadinya @cholilnafis.

Film tersebut menampilkan poster dengan gambar seseorang yang sedang melakukan gerakan rukuk dalam shalat, tetapi wajahnya menghadap ke atas, bukan ke arah yang seharusnya dalam gerakan shalat.

"Acapkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton. Tapi klo menyinggung agama biasanya malah tak boleh ditonton," ujarnya.

"Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis utk meraup untung materi. Yg gini tak boleh dibiarkan harus dilawan."

Baginya, tindakan seperti ini seringkali dilakukan oleh pihak-pihak komersial demi keuntungan semata, yang menurutnya tidak dapat dibenarkan.

"Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram ko’ judulnya kiblat ya. Saya buka2 arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang2 shalat. Klo ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang," tegas Cholil dalam unggahannya.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler