Inilah Jawaban dari Pertanyaan-pertanyaan Seputar Sejarah Kalender Hijriah

20 Juli 2023, 18:25 WIB
Sejarah Kalender Hijriah /MuslimHands/

MANADOKU.comSejak berabad-abad lamanya, kalender hijriah telah menjadi pondasi utama dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim di seluruh dunia. Dengan akar yang kokoh dalam sejarah Islam, kalender ini menjadi panduan untuk merayakan momen agung seperti Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha.

Terkandung banyak hal menarik yang perlu kita ketahui mengenai sejarah kalender hijriah di balik popularitasnya. Mulai dari penentuan tahun pertama hingga perubahan dan pembaruan yang telah terjadi, artikel ini akan mengungkap latar belakang historis yang menarik serta relevansi dan penghormatan kalender ini oleh jutaan umat Muslim di era modern.

Dengan memahami akar sejarahnya, kita akan lebih menghargai kompleksitas dan makna penting yang terdapat dalam kalender hijriah, yang telah menghubungkan generasi-generasi Muslim sejak awal peradaban Islam.

Berikut adalah informasi yang perlu Anda ketahui tentang kalender hijriah, yang kami kutip dari sumber terpercaya, MuslimHands, pada Kamis, 20 Juli 2023.

Baca Juga: Memanfaatkan Momentum Tahun 1445 Hijriah: Berzakat dan Membangun Perubahan melalui Teknologi dan Sosial Media

Mengapa Kalender Hijriah Muncul?

Pada tahun ke-17 Hijrah, terjadi dua peristiwa yang menyoroti masalah yang dihadapi umat dalam menghitung tahun.

Peristiwa pertama terjadi saat terjadi perbedaan pendapat tentang jadwal pengembalian pinjaman dalam sebuah kasus pengadilan yang diajukan kepada Umar Ibn Al Khattab (ra). Salah seorang pria berkata, "Wahai Pemimpin Orang Beriman, orang ini seharusnya mengembalikan uang saya pada bulan Sya'ban ini," dan orang lain berkata, "Ketika saya menyebutkan Sya'ban, maksud saya Sya'ban tahun depan."

Peristiwa kedua adalah surat yang dikirimkan kepada Umar Ibn Al Khattab (ra) oleh salah satu gubernurnya, Abu Musa Al Ashari, yang mengatakan, "Wahai pemimpin orang-orang beriman, terkadang Anda meminta kami untuk melakukan sesuatu pada bulan tertentu, tetapi kami tidak tahu apakah yang Anda maksud adalah bulan tahun ini atau tahun yang akan datang."

Dua insiden ini mendorong Umar Ibn Al Khattab (ra) untuk mengadakan pertemuan dengan Dewan Syuranya untuk mencari solusi atas masalah tersebut. Dalam pertemuan tersebut, mereka sepakat untuk mengenalkan kalender agar umat bisa mengikuti waktu dengan lebih jelas. Namun, pertanyaannya adalah, kalender mana yang seharusnya digunakan?

Mengapa Kalender Islam Dimulai dengan Hijrah?

Dalam pertemuan tersebut, banyak opsi kalender yang diajukan oleh para Sahabat. Beberapa mengusulkan untuk mengikuti penanggalan Romawi atau Persia, namun gagasan ini langsung ditolak.

Mereka menyadari bahwa mereka telah menjadi peradaban Muslim yang sukses, sehingga mereka harus memiliki kalender sendiri yang mencerminkan sejarah mereka. Oleh karena itu, kalender mereka harus dimulai dari peristiwa yang penting bagi umat.

Salah satu Sahabat mengusulkan kalender dimulai dari kematian Nabi Muhammad (saw). Namun, gagasan ini ditolak karena masa itu merupakan masa kesedihan. Yang lainnya mengusulkan dimulainya dari kelahiran Nabi Muhammad (saw), tetapi juga tidak cocok karena tidak ada kesepakatan pasti tentang tahun kelahiran beliau.

Saran-saran lain muncul, seperti memulai kalender dari Perang Badar atau tahun wahyu, namun kemudian Ali bin Thalib berpendapat, "Tahun Hijrah harus menjadi tahun pertama kalender kami," karena itulah saat umat Islam berubah dari penganiayaan menjadi kehormatan.

Dewan Syura dengan bulat setuju bahwa peristiwa Hijrah akan menjadi penanda dimulainya kalender Islam dan Umar (ra) berkata, "Ini adalah Ra'ya As Sadeed" (pendapat bijak).

Mengapa Bulan Muharram Menjadi Bulan Pertama Kalender Hijriah?

Setelah menentukan tahun dimulainya kalender, langkah selanjutnya adalah memilih bulan pertama dalam Kalender Islam.

Sahabat kembali mengusulkan bulan yang berbeda dengan alasan yang berbeda, seperti Ramadhan karena merupakan bulan suci, atau Dzulhijjah karena bulan Haji. Namun, kemudian Usman ibn Affan (ra) berkata, "Itu harus menjadi Muharram!" dan para Sahabat lainnya setuju.

Para sarjana klasik setuju bahwa keputusan ini diambil karena dua alasan. Pertama, karena Muharram adalah saat diumumkannya Hijrah pertama setelah Ansar mengambil Sumpah Kesetiaan (Bay'atul Aqabah) di bulan Dzulhijjah - sebagai perlindungan bagi umat Islam di Madinah setelah hijrah dari Makkah.

Kedua, karena sebagian besar umat Islam pada saat itu pergi haji setiap tahun di Dzulhijjah, bulan Muharram menjadi permulaan yang baru setelah dosa-dosa mereka diampuni. Oleh karena itu, dimulainya tahun Islam dari Muharram bermakna sebagai awal baru di tahun yang baru.

Mengapa Kalender Islam Penting?

Kalender Islam tidak hanya penting bagi kita untuk memperingati peristiwa-peristiwa besar dalam Islam, tetapi juga karena dimulai dari Hijrah, ia menjadi pengingat penting tentang pengorbanan untuk kebenaran dan pelestarian wahyu. Sebagaimana umat Islam mengorbankan segalanya, mulai dari harta hingga hubungan keluarga, dengan hijrah dari Makkah ke Madinah demi mempertahankan agama mereka.

Melalui kalender hijriah, Allah (swt) mengajarkan kepada kita bahwa pertarungan antara kebenaran dan kejahatan adalah abadi. Sebagai Muslim, kita terus berjuang dalam pertempuran ini saat kami mengorbankan kenikmatan dan keinginan kami demi jalan menuju kebenaran dan Jannah.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: Muslim Hands

Tags

Terkini

Terpopuler