Doa Buka Puasa Berbagai Versi serta Waktu Membacanya, Dibaca Sesudah Berbuka atau Sebelumnya?

24 Maret 2023, 15:31 WIB
Ilustrasi doa buka puasa /Tangkap layar/YouTube channel agus harnoto family

MANADO, Pikiran Rakyat - Saat ini sudah memasuki bulan Ramadhan, umat muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa. Di Indonesia sendiri saat ini sudah memasuki hari kedua puasa Ramadhan.

Pada saat puasa banyak sekali hal-hal bernilai pahala yang dapat dilakukan, salah satunya adalah berdoa pada saat berbuka. Salah satu moral dan adab yang dianjurkan atau bahkan disunnahkan pada saat berbuka puasa adalah dengan berdoa.

Ada beberapa doa yang sering dipakai oleh kebanyakan masyarakat saat ini. Lalu seperti apakah versi doa buka puasa yang dianjurkan serta waktu untuk membacanya?

Baca Juga: Selain Pahala Berlimpah, Inilah Keajaiban Puasa Ramadhan Bagi Tubuh dan Pikiran

Berikut doa buka puasa dari berbagai versi yang dikutip dari NU Online.

Riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftarthu

Artinya : Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.

Riwayat Sahabat Abdullah bin ‘Umar

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah

Artisnya : Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaa-Allah

Kitab Fathul Mu’in

Dijelaskan dalam Kitab Fathul Mu’in juz 2 halaman 279, bahwa ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Mu’adz bin Zuhrah.

Sementara lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air.

Berikut penjelasannya:

وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.

Artinya : Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'.

Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna:

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu

Artinya : Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.

Waktu Membaca

Selanjutnya kapan waktu untuk membacanya, apakah sesudah berbuka atau sebelum? Berikut penjelasannya.

Dalam Hasyiyah I'anatut-thalibin juz 2 halaman 279, Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha menjelaskan bahwa waktu membaca doa buka puasa adalah setelah berbuka, bukan dibaca sebelum dan bukan pula saat berbuka.

Karena dengan merujuk makna atau arti yang terkandung dalam doa tersebut, maka penempatan waktu untuk membaca doa buka puasa dilakukan setelah selesai berbuka puasa.

Dalam Kitab Busyra al-Karim halaman 598, Syekh Said bin Muhammad Ba’ali menjelaskan bahwa, disunnahkan (membaca doa buka puasa) ketika hendak berbuka tetapi (waktu) yang lebih utama adalah setelah berbuka dengan membaca doa: 'Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu'.

Itulah penjelasan mengenai doa buka puasa dari berbagai versi serta waktu yang tepat untuk membacanya. Semoga bermanfaat.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: NU

Tags

Terkini

Terpopuler