Network
MANADOKU.COM – Jaringan GUSDURian bersama UNESCO Jakarta Office melaksanakan pelatihan media digital yang melibatkan para pemuda lintas agama dan kepercayaan dalam kampanye narasi pemilu damai di tiga wilayah, yaitu di Yogyakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara, sejak awal November 2023.
Awalnya, terdapat 330 kandidat peserta lintas iman dan kepercayaan yang mendaftar kegiatan ini. Namun, hanya 61 orang yang diterima dan ditempatkan di Yogyakarta (3-5 November), Cirebon (10-12 November), dan Minahasa (14-16 November).
Sebelum mengikuti kegiatan ini, peserta terlebih dahulu melalui tahapan seleksi dengan berbagai syarat, seperti aktif di media sosial dengan pengikut minimal 5.000 atau tergabung dalam sebuah komunitas kepemudaan berbasis agama.
Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian Jay Akhmad menjelaskan bahwa pelatihan media digital ini bertujuan mempersiapkan para calon pemimpin agama muda untuk menjadi agen dalam menyebarkan narasi perdamaian terkait pemilu di media sosial dan komunitas masing-masing.
Baca Juga: Yenny Wahid Resmi Dukung Ganjar-Mahfud, Gusdurian Manado Ambil Sikap
“Program ini merupakan salah satu upaya GUSDURian untuk memperkuat gerakan masyarakat sipil, terutama generasi muda,” ujar Jay Akhmad, di Wisma Lorenzo, Lotta, Pineleng, Minahasa, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, pelatihan ini merupakan bagian dari proyek Social Media 4 Peace yang mendapat dukungan pendanaan dari Uni Eropa dan diadakan di berbagai negara.
“Secara khusus, proyek ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap konten yang berpotensi membahayakan yang disebarkan secara online.”
Pada Pemilu 2024, kata Jay, pemuda sangat menentukan hasil pemilihan sehingga pemuda akan menjadi sasaran kampanye.
