Epidemiolog Universitas Indonesia Bagikan Tips Atasi Lonjakan Kasus Covid-19 saat Libur Akhir Tahun

- 21 Desember 2023, 06:26 WIB
Warga menggunakan masker saat berjalan di Jakarta. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengimbau masyarakat kembali taat mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker mengingat kasus COVID-19 di Indonesia mulai menunjukkan tren kenaikan kasus/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/pri
Warga menggunakan masker saat berjalan di Jakarta. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengimbau masyarakat kembali taat mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker mengingat kasus COVID-19 di Indonesia mulai menunjukkan tren kenaikan kasus/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/pri /

“Mengingat saat ini sedang memasuki musim hujan yang kerap menimbulkan penyakit seperti flu dan batuk yang mirip dengan gejala Covid-19, masyarakat perlu lebih jeli dan proaktif melakukan pemeriksaan,” terangnya.

Dr. Miko mengatakan penyakit influenza atau batuk pilek yang disebabkan oleh virus influenzae A dan B serta oleh mikroogranisme lainnya sulit dibedakan dengan infeksi virus Covid-19.

Pemeriksaan khusus untuk Covid-19, virus influenzae, atau mikroorganisme lainnya diperlukan untuk mengetahui dengan pasti penyebab dari gejala-gejala tersebut.

Pilih Transportasi Paling Aman

Bagi masyarakat yang berencana bepergian jauh, Dr. Miko menilai transportasi yang paling aman digunakan saat ini adalah pesawat terbang.

Disusul kereta api antarprovinsi, kemudian bus dan semua angkutan yang ketat dalam memberlakukan peraturan.

Pilih Akomodasi yang Berlakukan Protokol Kesehatan

Penting juga untuk memilih hotel atau akomodasi yang memberlakukan protokol kesehatan.

“Tetapi kebijakan pakai masker sekarang jarang dilakukan oleh masyarakat di semua tempat dan di semua angkutan. Oleh karena itu, Pemerintah harus menggaungkan lagi protokol kesehatan secara cermat dan adekuat agar transmisi Covid-19 dapat dikurangi,” ujarnya.

Untuk memantau dinamika dan perkembangan kasus Covid-19 di daerah tujuan liburan, Dr. Miko menilai surveilans kasus Covid-19 dan keberadaan reagen untuk pemeriksaan swab tenggorok harus segera dilakukan di semua kabupaten/kota di Indonesia.

Ia mengatakan surveilans ini seharusnya dilakukan sejak ditetapkannya pandemi berakhir, yaitu pada Maret 2023, hingga sekarang.

"Dengan surveilans kasus Covid-19 dan Whole Genome Sequencing Surveillance (WGSS) yang baik, kita dapat mengetahui penyebaran penyakit Covid-19 dan mutasi virusnya di Indonesia. Saat ini, mutasi virus Covid-19 di seluruh dunia terus terjadi," katanya.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini