Dr. Miko mengatakan subvarian Covid-19 yang telah teridentifikasi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia saat ini adalah XBB.1.5, EG.5 dan JN.1.
Ketiga subvarian itu merupakan subvarian dari varian Omicron dengan karakteristik penularan yang lebih cepat dan terkadang hadir tanpa gejala demam yang jelas.
Sementara itu, subvarian EG.1.dan EG.2 masih hanya teridentifikasi di Singapura. Namun, dengan terbukanya penerbangan internasional dan melonggarnya protokol kesehatan, subvarian tersebut mungkin dapat masuk ke Indonesia.
Dr. Miko berpendapat bahwa vaksinasi perlu digalakkan dengan harapan dapat mengurangi jumlah kasus yang berat di Indonesia.
Akan tetapi, ia juga mengungkapkan bahwa vaksin yang dimiliki saat ini belum dapat mengantisipasi subvarian atau varian baru.
Hal ini memunculkan perdebatan apakah vaksin dapat mencegah infeksi atau sekedar mengurangi keparahan penyakit Covid-19.
Oleh karena itu, di samping vaksinasi, masyarakat juga diimbau untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung probiotik karena dapat mencegah penyakit infeksi yang menular melalui droplet atau udara.***