Network
MANADOKU – Para peminum berat yang mengira mereka bisa "menahan minuman keras (miras)" dengan lebih baik harus berpikir ulang, karena hasil penelitian terbaru dari Universitas Chicago menunjukkan hal sebaliknya.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan menemukan bahwa orang yang mengalami gangguan penggunaan alkohol tetap terganggu setelah mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah besar, meskipun mereka merasa memiliki toleransi yang lebih besar.
Profesor psikiatri dan ilmu saraf perilaku, Andrea King, sebagai penulis utama penelitian tersebut, menjelaskan bahwa anggapan bahwa anggapan peminum berpengalaman memiliki toleransi terhadap efek merusak alkohol bisa didukung dalam beberapa aspek dengan catatan tertentu saja.
"Dalam penelitian kami, ketika mereka mengonsumsi alkohol dengan dosis yang mirip dengan kebiasaan minum mereka, kami menemukan gangguan yang signifikan pada keterampilan motorik halus dan kognitif, bahkan lebih buruk daripada peminum ringan yang mengonsumsi alkohol dengan dosis yang memabukkan."
Baca Juga: Di Website ini Bisa Cek Pengumuman UTBK SNBT 2023 Sore Hari ini
Dalam penelitian ini, Andrea King dan timnya bekerja dengan tiga kelompok peserta yang berusia 20-an dan memiliki pola minum yang berbeda.
Kelompok pertama terdiri dari peminum ringan, kelompok kedua terdiri dari peminum sosial berat yang sering mengikuti pesta minuman keras beberapa kali dalam sebulan, dan kelompok ketiga terdiri dari individu dengan gangguan penggunaan alkohol, yang minum minuman keras setidaknya sepertiga hari dalam sebulan.
Peserta penelitian diberitahu bahwa mereka akan diberikan minuman yang mengandung alkohol, stimulan, obat penenang, atau plasebo.
