Danau Tondano dan Legenda yang Melekat di Masyarakat Setempat

- 25 Februari 2023, 14:07 WIB
Panorama alam Danau Tondano
Panorama alam Danau Tondano /Tangkapan layar Instagram/@arnaldo_dev

Selain penampilan, Marimbouw juga menjaga dirinya dari pemuda daerah lain yang bisa saja menyukai dirinya.

Suatu hari, Marimbouw pergi berburu di hutan seorang diri. Terlalu sibuk mencari hewan buruan, dia tidak sadar telah berjalan terlalu jauh. Gadis itu ternyata telah sampai di daerah perbatasan dan memasuki wilayah Selatan dalam dan seorang diri mencari jalan keluar ke wilayah Utara.

Marimbouw juga tidak sadar tengah diincar penjaga perbatasan. Dia ditangkap oleh Maharimbouw yang tengah berjaga di daerah perbatasan.

Laki-laki itu mengira Marimbouw adalah mata-mata yang dikirim dari daerah Utara, sehingga menginterogasinya lebih dalam dan akan menjadikannya tawanan untuk diperhadapkan dengan tonaas Selatan.

Marimbouw tetap menolak. Dia pun mendapat perlakuan keras dari Maharimbouw dan terjadilah pertarungan antara keduanya.

Dalam pertarungan itu Marimbouw berusaha mengelak serangan Maharimbouw. Akan tetapi usahanya ternyata malah membuka kedoknya sebagai wanita, karena rambut hitamnya yang panjang tiba-tiba terurai setelah tutup kepalanya terlepas.

Melihat lawannya berubah penampilannya, Maharimbouw pun langsung menghentikan serangannya. Dia tidak menyangka lawannya adalah seorang wanita cantik.

Maharimbouw memandang gadis cantik yang berusaha merapikan rambutnya itu. Hatinya berdegup kencang dan matanya tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Marimbouw.

Merasa penasaran dan bersalah telah melawan seorang wanita, Maharimbouw pun meminta maaf, dan mempersilakan Marimbouw untuk kembali ke daerahnya.

Tapi sebelum itu, perkenalan pun terjadi di antara keduanya, dan berjanji untuk bertemu lagi di tempat beberapa hari lagi.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini