Danau Tondano dan Legenda yang Melekat di Masyarakat Setempat

- 25 Februari 2023, 14:07 WIB
Panorama alam Danau Tondano
Panorama alam Danau Tondano /Tangkapan layar Instagram/@arnaldo_dev

Pemimpin tonaas di Selatan memiliki anak laki-laki gagah dan tampan yang diberi nama Maharimbouw, sedangkan yang di Utara beranak perempuan yang sangat cantik bernama Marimbouw.

Putra dan putri tersebut tidak saling mengenal satu sama lain, sebab tempat tinggal orang tua mereka yang berjauhan dan harus melewati perbatasan yang sudah disepakati oleh tonaas di Utara dan Selatan.

Seiring waktu berlalu, Marimbouw dan Maharimbouw tumbuh menjadi perempuan dan laki-laki dewasa dan tiba waktunya untuk meneruskan kepemimpinan.

Sebagai seorang laki-laki, Maharimbouw tentu memiliki kemudahan untuk bisa berlatih ilmu beladiri dan bebas pergi kemanapun tanpa perlu menghawatirkan keamanannya.

Baca Juga: Inilah Puluhan Istilah Adat Gorontalo Beserta Artinya, Yuk Belajar Bersama

Hal ini berbeda dengan Marimbouw. Sebagai seorang perempuan yang cantik jelita banyak pemuda yang ingin menjadikannya calon istri mereka.

Rumah tonaas di Utara pun sering menerima kedatangan tamu laki-laki yang berniat untuk melamar Marimbouw, sedangkan dirinya sendiri tidak bisa leluasa belajar beladiri atau berburu di hutan meskipun putri dari seorang tonaas.

Akhirnya, Marimbouw mengucapkan sumpah di hadapan ayah dan ibunya untuk tidak menikah terlebih dahulu sebelum siap menggantikan posisi ayahnya sebagai tonaas.

Sumpah itu pun sempat dilarang ayahnya karena takut jangan sampai Marimbouw lupa dengan sumpah itu. Tapi larangan itu justru menyatakan akan menerima semua risikonya. Dia juga berjanji untuk mengubah penampilan agar terlihat selayaknya seorang laki-laki.

Mulai hari itu, Marimbouw mengubah total penampilannya. Dia berpakaian layaknya seorang laki-laki, dan dengan bebas mempelajari ilmu beladiri dan berburu di hutan.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini