Tradisi Pungguan Masyarakat Jawa Tondano Menjelang Puasa Ramadhan

10 Maret 2023, 00:30 WIB
Tradisi Pungguan masyarakat Jawa Tondano menjelang bulan Ramadhan /Tangkap layar/YouTube PERINDUSURGA OFFICIAL

MANADO, Pikiran Rakyat - Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat muslim di Indonesia, tak terkecuali di Sulawesi Utara.

Masyarakat muslim di Sulawesi Utara memiliki kebudayaan atau tradisi tersendiri menjelang bulan Ramadhan, salah satunya di Kelurahan Kampung Jawa Tondano, Minahasa.

Kampung Jawa oleh Masyarakat Kampung Jawa Tondano, atau Jaton merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

Baca Juga: Yuk Intip Tradisi Unik Sambut Ramadhan oleh Masyarakat Mesir

Masyarakat Jawa Tondano memiliki tradisi menjelang Bulan suci Ramadhan yang diberi nama Pungguan.

Pungguan atau ziarah makam leluhur keluarga dilaksanakan di kompleks pemakaman Kelurahan Kampung Jawa Tondano.

Tujuan dilakukannya Pungguan agar supaya masyarakat menghormati para leluhur terdahulu yang telah membangun dan membentuk kampung tersebut.

Pungguan dilakukan masyarakat Jaton satu minggu menjelang puasa Ramadhan. Selain berziarah, hal utama yang dilakukan masyarakat adalah membersihkan makam, doa bersama dan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, baik dari Kelurahan Kampung Jawa Tondano maupun sekitarnya.

Sekilas tentang Masyarakat Jawa Tondano

Selama bertahun-tahun masyarakat Jaton tinggal di daerah yang mayoritas penduduknya beragama Nasrani. Hal ini dikarenakan penduduk desa Jaton mayoritas merupakan keturunan langsung Kyai Modjo.

Kyai Modjo merupakan guru dari Pangeran Diponegoro yang dibuang oleh penjajah Belanda bersama dengan 63 pengikutnya pada tahun 1828 ke daerah Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas Jaton masih memegang budaya leluhur yang berasal dari Jawa.

Begitu juga dengan sejarah tradisi Pungguan yang dibawa langsung oleh Kyai Modjo dan para pengikutnya di pertengahan abad ke-18.

Nilai-nilai Islam yang diperoleh dari tradisi ini adalah keimanan, ibadah dan kebersihan. Pungguan masih bertahan sampai saat ini karena masyarakat Jawa Tondano menghormati, menjaga dan melestarikan tradisi oleh para leluhur. ***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler