Keterkaitan antara data geospasial yang akurat dan konflik spasial adalah sebuah permasalahan yang semakin mendalam dan penting dalam dunia modern.
Data geospasial adalah informasi yang menggambarkan lokasi, bentang alam, dan elemen-elemen geografis lainnya.
Ketersediaan data geospasial yang akurat adalah faktor kunci dalam mengelola sumber daya, mengambil keputusan, dan merencanakan pengembangan wilayah.
Namun, jika data geospasial tidak akurat atau kurang terbarukan, hal ini dapat memicu konflik spasial yang meluas.
Baca Juga: Risiko Bencana Gunung Lokon
Dalam esai ini, kita akan menjelajahi bagaimana ketidakakuratan data geospasial dapat berdampak pada eskalasi konflik spasial.
Salah satu contoh konflik spasial yang lagi trending adalah konflik yang terjadi di Pulau Rempang.
Pulau Rempang adalah salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Riau, Indonesia. Pulau ini bersama dengan Pulau Batam dan Pulau Galang membentuk wilayah yang dikenal sebagai Kota Batam, yang merupakan salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia.