PKS Tetap Teguh Pertahankan Dukungan untuk Anies Baswedan sebagai Bacapres

- 1 September 2023, 06:00 WIB
Almuzammil Yusuf
Almuzammil Yusuf /Instagram @pks.riau/

MANADOKU.COM – PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dengan teguh mempertahankan dukungan dan pilihan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dalam Pemilihan Presiden 2024.

"Kami dengan sungguh-sungguh mengacu pada keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII yang menetapkan Saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai kandidat yang diusung," ungkap Almuzammil Yusuf, Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) DPP PKS, dalam pernyataan tertulis pada tanggal 31 Agustus 2023.

Almuzammil menjelaskan bahwa partai ini dengan tegas mematuhi kesepakatan sebelumnya yang tertuang dalam piagam KPP, bahwa Anies Baswedan menjadi penentu dalam pemilihan bacapres.

Ia menyatakan dengan tulus, partainya menghormati pandangan politik yang telah diambil oleh Anies Baswedan.

Baca Juga: Ampuruk Lagu Daerah Sulawesi Utara yang Kaya Budaya, Ini Lirik Lagunya

Menurut Almuzammil, upaya berbagai macam telah dikerahkan untuk mencapai kesepahaman dalam KPP, tetapi hingga saat ini hasil yang diharapkan belum tercapai.

"Kedaulatan dalam menentukan sikap politiknya," tambahnya.

Almuzammil mengajukan permohonan doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia agar Pemilu 2024 dapat dilaksanakan dengan jujur, adil, dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, sambil tetap menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa. 

"Semoga Allah SWT meridhoi langkah dan perjuangan kita bersama dalam mewujudkan Indonesia yang adil, sejahtera dan bermartabat," tuturnya.

Pernyataan pers itu ditengarai disampaikan karena munculnya riak-riak di tubuh KPP, usai Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

Baca Juga: Kolaborasi Spektakuler! NKOTB dan SEVENTEEN Akan Rilis Lagu Baru di Awal September

Hal itu membuat Partai Demokrat berang, sehingga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta pada Selasa 29 Agustus 2023.

"Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Teuku melalui keterangan Pers, pada Kamis 31 Agustus 2023.

"Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu," ujarnya menambahkan.

Padahal, kata Teuku, Anies sebelumnya sudah sepakat menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya. Hal itu disepakati pimpinan NasDem, PKS, dan Demokrat.

"Di masa-masa ini, sejumlah Parpol sahabat mendekati dan membuka komunikasi politik dengan Partai Demokrat. Khusus pada pertemuan dengan salah satu Parpol yang mengundang perhatian publik, Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY, 'Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY'," katanya.

Baca Juga: Film The Nun 2 Segera Tayang! Ini Tanggal Rilis, Plot dan Pemerannya

"Sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya.

"Maka pada 14 Juni 2023, Capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai cawapresnya," ujarnya melanjutkan.

Sehari setelahnya, Rabu 30 Agustus 2023, Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.

"Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," katanya.***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini