Jadi Kebiasaan Rasulullah saat Ramadan, Inilah Waktu Utama untuk Mengerjakan Sahur Menurut Nabi Muhammad SAW

- 31 Maret 2023, 21:30 WIB
Jadi Kebiasaan Rasulullah saat Ramadan, Inilah Waktu Utama untuk Mengerjakan Sahur Menurut Nabi Muhammad SAW
Jadi Kebiasaan Rasulullah saat Ramadan, Inilah Waktu Utama untuk Mengerjakan Sahur Menurut Nabi Muhammad SAW /DB/Twitter

MANADO, Pikiran Rakyat - Sahur adalah mengonsumsi makanan atau minuman pada waktu dini hari sebelum memulai puasa di bulan Ramadan.

Sahur biasanya dilakukan sebelum terbit fajar atau sekitar satu hingga dua jam sebelum waktu Subuh.

Makan sahur sangat dianjurkan karena dapat memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh selama berpuasa seharian.

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda tentang keutamaan waktu melaksanakan sahur.

Baca Juga: Tata Cara dan Bacaan Doa Qunut saat Witir di Malam ke-15 Ramadhan

Lantas, kapankah waktu utama untuk sahur menurut Nabi Muhammad SAW?

“Sesungguhnya di antara kami ada dua orang laki-laki dari sahabat Nabi SAW, salah satunya menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, sedangkan yang satunya mengakhirkan berbuka dan menyegerakan sahur.” Dia berkata, Aisyah berkata, “Siapa di antara keduanya yang menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur?” Dia berkata, saya berkata, “Dia adalah Abdullah.” Aisyah berkata, “Seperti itulah yang dilakukan Rasulullah SAW.” (HR Ahmad, No 24230)

Berdasarkan pada penjelasan Rasulullah SAW di atas terkait keutamaan untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, bahkan Aisyah RA menyebutkan bahwa kedua hal tersebut merupakan kebiasaan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Menurut Syekh Yusuf al-Qardhawi dalam Fiqh ash-Shiam, bahwa tujuan dari melaksanakan sahur adalah agar orang yang berpuasa dapat melaksanakan ibadah dengan tahan dari lapar dan dahaga.

Terlebih apabila waktu siang di daerah yang mereka tinggali jauh lebih lama.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Zaid bin Tsabit, dia berkata “Kami bersantap sahur bersama Rasulullah kemudian kami bangun utuk sholat.” Anas bertanya kepadanya, “Berapa jarak waktu di antara keduanya?” Dia menjawab, “Sekitar (bacaan) lima puluh ayat.”

Baca Juga: 17 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan, Ringan tapi Pahala Besar

Berkenaan dengan hal tersebut Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 187 yang potongannya sebagai berikut:

“…Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam….”

Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa telah diriwayatkan oleh banyak ulama kalangan salaf terkait mereka memberikan toleransi makan sahur hingga mendekati fajar.

Pendapat ini diriwayatkan di antaranya dari kalangan sahabat dan tabi’in.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga memerintahkan pula kepada umatnya untuk melaksanakan santap sahur. Sebab, di dalamnya memiliki keberkahan.

Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah:

“Nabi SAW bersabda, “Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada barakah.” (HR Bukhari, No 1789)

Baca Juga: 10 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Di antara berkah sahur adalah selain memberikan santapan kepada umat Islam yang bersifat materi, dia juga memberikan santapan ruhani.

Sebagaimana yang dilakukan dengan cara berdzikir, istighfar, dan berdoa dalam waktu yang penuh keberkahan ini.

Maka tidak berlebihan pula apabila Rasulullah SAW sampai memerintahkan pelaksanaan sahur. Sebab keberkahan yang ada di dalamnya sangat disayangkan apabila dilewatkan oleh umat Islam.

Terlebih apabila dilaksanakan pada saat bulan Ramadan, tentu keberkahan yang ada akan berkali lipat dibandingkan dengan bulan selainnya.

Waktu sahur merupakan saat rahmat diturunkan. Harapannya adalah agar umat Islam termasuk kedalam golongan orang-orang yang senang untuk memohon ampun di waktu sahur. Wallahu’alam.***

Editor: Yolanda Taawoeda

Sumber: MUI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x