Kisah Hannah, Ibu dari Maryam dan Doanya yang Dikabulkan oleh Allah

2 April 2023, 11:00 WIB
Kisah Hannah, Ibu dari Maryam dan Doanya yang Dikabulkan oleh Allah /MANADOKU/

MANADO, Pikiran Rakyat - Kisah Hannah, ibu dari Maryam, merupakan kisah inspiratif yang penuh dengan keajaiban. Hannah adalah seorang perempuan salehah yang memohon kepada Allah untuk diberikan seorang anak.

Doanya dikabulkan oleh Allah, dan ia melahirkan seorang putri yang luar biasa, Maryam. Namun, keajaiban tidak berhenti di situ.

Ketika Maryam lahir, ia tidak menangis seperti bayi pada umumnya dan Allah menjaga dia dan putrinya dari godaan syaitan sepanjang hidup mereka.

Baca Juga: Inilah Keistimewaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan, Pintu Ampunan Allah SWT Terbuka Luas

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai kisah Hannah, ibu dari Maryam, dan doanya yang dikabulkan oleh Allah.

Dikutip dari unggahan video Kanal YouTube Jazirah Ilmu, Hannah merupakan putri dari seorang lelaki bernama Faqudha. Dia memiliki saudara perempuan yang menikah dengan Nabiyullah Zakaria, seorang nabi yang sangat dihormati pada masanya.

Nabi Zakaria dikenal sebagai seorang ahli ilmu yang tinggal di sebuah tempat ibadah dan hidupnya difokuskan untuk mengabdi kepada Allah SWT.

Sebagai seorang ahli ilmu, tugas Nabi Zakaria adalah mengurus tempat-tempat ibadah. Dari garis keturunan ini, Hannah adalah ipar dari Nabi Zakaria.

Hannah menikah dengan Imron, sosok yang terkenal di kalangan Bani Israil sebagai orang yang bertauhid kepada Allah. Meski bukan seorang Nabi, Imron sangat dihormati karena ketaatannya kepada agama.

Doa dan Tawakal

Suatu ketika, Hannah sedang berteduh di bawah sebuah pohon dan ia melihat seekor burung betina yang memberi makan anaknya.

Hal ini membuat Hannah merasa sedih karena ia belum memiliki anak. Oleh karena itu, Hannah berdoa kepada Allah untuk diberikan keturunan.

Meskipun usianya sudah sangat tua dan sudah tidak mungkin untuk memiliki anak karena sudah memasuki masa menopause, ia tetap berdoa dengan sungguh-sungguh.

Namun, Allah mengabulkan doanya dan memberinya anak. Setelah berdoa, Hannah tiba-tiba mendapatkan haid kembali. Setelah Hannah selesai masa haidnya, suaminya menggaulinya dan ia pun hamil.

Selama masa kehamilannya, Hannah berdoa kepada Allah, "Ya Rob, aku bernazar kepada-Mu bahwa apa yang ada di dalam perutku nanti akan menjadi seorang lelaki atau seorang pelayan di Baitul Maqdis."

Yang dimaksud dengan pelayan di sini adalah sebagai pengurus atau alim ulama untuk Baitul Maqdis. Jadi sebelum anaknya dilahirkan, Hannah telah menyerahkan anak tersebut untuk fokus dan meninggalkan segala sesuatu yang berbau dunia serta senantiasa hanya beribadah kepada Allah selama hidupnya.

Ini merupakan ungkapan rasa syukur Hannah kepada Allah karena diberi kesempatan untuk mengandung dan akan segera mempunyai anak.

Pada suatu hari, Hannah melahirkan seorang bayi perempuan meskipun sebelumnya ia berdoa agar diberikan seorang anak laki-laki.

Namun, takdir Allah telah menentukan bahwa suaminya, Imron, telah meninggal sebelum bayi itu lahir, sehingga bayi tersebut menjadi yatim sejak lahir.

Meski awalnya merasa sedih, Hannah kembali berdoa kepada Allah, menyadari bahwa anak perempuan yang dilahirkannya memiliki nilai yang sama pentingnya dengan anak laki-laki.

Hannah memohon agar anak perempuannya bisa menjadi seorang pengabdi di Baitul Maqdis, dan Allah pun menjawab doanya.

Meski bukan seorang anak laki-laki, anak perempuan Hannah dianggap istimewa karena ia telah dijanjikan sebagai seorang pengabdi di Baitul Maqdis.

Meskipun kedudukannya akan berbeda dengan seorang anak laki-laki, anak perempuan ini memiliki nilai yang sama pentingnya dan dianggap spesial oleh Allah.

Hannah adalah seorang wanita yang salehah dan tawakkal kepada Allah. Setelah memohon kepada-Nya, ia dikaruniai seorang putri yang diberi nama Maryam. Dalam doanya, Hannah memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk untuk dirinya dan putrinya.

Saat Maryam dilahirkan, ia tidak menangis seperti bayi pada umumnya. Hal ini dikarenakan doa Hannah yang dikabulkan oleh Allah untuk melindungi putrinya dari gangguan syaitan.

Maryam dan anaknya, Isa AS, selalu dilindungi oleh Allah dari godaan syaitan di sepanjang hidup mereka. Isa AS sendiri merupakan sosok yang sangat dihormati dan dikasihi oleh umat muslim.

Meskipun saat lahir tidak diganggu oleh syaitan, Isa AS tetap diselamatkan dan dilindungi oleh Allah di hidupnya. Ketika akan disalib, ia diselamatkan Allah hingga digantikan oleh orang lain. Dan ketika ia diturunkan kembali ke bumi, Isa dibangkitkan dalam keadaan yang sangat baik dengan tujuan yang mulia.

Kisah ini mengajarkan kepada kita untuk selalu berdoa dan tawakkal kepada Allah dalam setiap keadaan, serta percaya bahwa Allah selalu melindungi hamba-hamba-Nya dari segala godaan dan kesulitan yang ada di dunia ini.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler