MANADO, Pikiran Rakyat - Lee Do Hyun menjadi salah satu aktor Korea paling terkenal dan diacungi jempol di usia 20-an berkat banyak peran impresifnya pada sejumlah drakor yang dibintanginya.
Peran terbarunya dalam "The Glory" telah memperoleh ketenaran global, dan Lee Do Hyun juga menerima pujian yang pantas atas kontribusinya pada acara tersebut.
Dalam peran Choi Kang Ho di "The Good Bad Mother" bersama Ra Mi Ran, aktor ini berbagi pengalamannya dalam satu adegan yang sangat sulit.
Baca Juga: Daftar Bakal Calon Anggota KPU Manado, Bolsel, Boltim, Minahasa, Minut, Tomohon dan Bitung
Lee Do Hyun tentang adegan emosionalnya di "The Good Bad Mother"
Aktor 27 tahun ini mengambil tantangan baru dalam berakting sebagai jaksa dengan amnesia dalam K-drama terbarunya.
Dalam hubungannya yang rumit dengan ibunya, Jin Young Soon (diperankan oleh Ra Mi Ran), Lee Do Hyun akan mengalami banyak situasi emosional dan dialog yang menuntut.
Namun, dalam satu adegan di mana ia harus menunjukkan ekspresi hampir menangis sambil memberikan penampilan yang meyakinkan, Lee Do Hyun mengungkapkan kepada Cosmopolitan bahwa ia merasa sangat sulit untuk melakukannya.
Lee Do Hyun mengungkapkan bagaimana ia akhirnya menangis setiap kali adegan diambil, meskipun sudah mencoba berulang kali untuk merekamnya, karena sifat adegannya yang sangat sulit.
Melihat Lee Do Hyun tidak mampu mengendalikan emosinya, Ra Mi Ran memberitahunya bahwa hal ini juga bisa membuatnya menangis dan memintanya untuk mengendalikan air mata, tetapi hingga akhirnya mereka harus merekam adegan itu berkali-kali.
Baca Juga: Ini Tips Jitu Turunkan Berat Badan saat Puasa ala Dokter Saddam Ismail
Tentang "The Good Bad Mother"
Kisah ini mengikuti hubungan yang penuh masalah antara seorang ibu dan anaknya. Jin Young Soon sangat ketat dengan anaknya, tidak ingin dia menjadi seperti dirinya yang menjalankan peternakan babi.
Di sisi lain, Choi Kang Ho yang sudah dewasa menjadi pemarah dan memiliki rahasia sendiri, tidak ingin berada di dekat ibunya.
Namun, sebuah kejadian tiba-tiba membuat anak itu kehilangan ingatannya dan kembali ke kampung halamannya bersama ibunya, yang membuat keduanya harus mengubah segalanya.
Setelah hidup terpisah selama beberapa tahun, mereka merasa sulit untuk hidup bersama dengan kepribadian masing-masing.
Film ini berfokus pada hubungan mereka dan menunjukkan apakah perlakuan ibu terhadap anaknya yang telah berubah menjadi seperti anak kecil akan berbeda. ***