Network
MANADOKU.COM - Kondisi atmosfer di sekitar Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, mulai membaik seiring dengan penurunan aktivitas vulkanik Gunung Ruang.
Gumpalan belerang dioksida atau SO2 yang sebelumnya tersebar luas ke atmosfer kini mengalami penurunan seiring dengan menurunnya aktivitas vulkanik, baik secara visual maupun kegempaan.
Penyelidik Bumi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sofyan Primulyana, menjelaskan bahwa aktivitas magma di bawah permukaan Gunung Ruang semakin menurun.
Sehingga, kata dia, degassing gas-gas vulkanik dari magma juga semakin berkurang, termasuk berkurangnya konsentrasi gas belerang dioksida.
Baca Juga: Status Gunung Ruang Turun ke Level Siaga, PVMBG Rekomendasikan 5 Poin Penting
Pada 21 April 2024, asap kawah utama Gunung Ruang berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100-250 meter dari puncak.
Selain itu, lanjutnya, hujan juga dilaporkan mengguyur gunung berapi kerucut tipe A tersebut.
PVMBG mencatat bahwa ada 43 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 5-27 milimeter dan lama gempa 5-19 detik, serta 27 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 8-55 milimeter dan lama gempa 7-26 detik.
Namun, pada 22 April 2024, jumlah gempa vulkanik dangkal turun menjadi 37 kali, sementara gempa vulkanik dalam hanya terjadi sebanyak 30 kali.
