MANADOKU.COM -- Kota Bitung digemparkan dengan peristiwa gerakan tanah yang terjadi khususnya di Pulau Lembeh Februari 2024 lalu.
Setelah dilakukan penelusuran dan penelitian oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, gerakan tanah itu terjadi di lokasi rencana pembangunan perumahan.
Menurut PVMBG, Kelurahan Mawali dimana lokasi gerakan tanah itu terjadi merupakan daerah perbukitan berlerief sedang sampai curam dan sebagian berlandai. Sedangkan di lokasi tersebut kemiringan lereng dari sedang sampai curam. Dengan ketinggian 308 mdpl-326 mdpl.
Geologi.
Baca Juga: Sosok Mayat Ditemukan Mengambang di Sungai Bailang, Polsek Bunaken Masih Cari Identitasnya
Berdasarkan observasi lapangan, litologi pada terutama terdiri dari breksi, lava dan tuf.
Aliran lava pada umumnya berkomposisi andesit sampai basal. Breksi berbutir sangat kasar, berkomposisi andesit, sebagian bersifat konglomerat, mengandung sisipan tuf, batupasir, batulempung dan lensa batugamping.
Di daerah antara Molobok dan Nuangan, sepanjang pantai tenggara diantara batuan gunungapi itu ada yang terkersikkan dan mengandung barik barik kuarsa halus berwarna coklat kemerahan. Mineralisasi termasuk emas dan perak terdapat dalam urat kuarsa di sungai dekat Kp. Paslaten.
Di Pulau Lembeh satuan ini tersusun dari aliran lava dan breksi yang berkomposisi andesit; di Kp. Papusungan telah termineralisasikan dan mengandung mineral pirit. Pulau Lembeh dengan bentuknya yang hampir setengah lingkaran, diperkirakan Oleh Verbeek 1908), sebagai bagian dari tebing kawah tua. pada Peta Geologi Lembar Manado, Sulawesi Utara (A.C. Efffendi, dkk., Pusat Survey Geologi, 1997).