Pernikahan Dini Jadi Faktor Sebabkan Stunting, Pemkot Tomohon Lakukan Ini

- 1 Maret 2024, 11:33 WIB
ILUSTRASI pernikahan dini anak-anak. Di Batam pengajuan dispensasi nikah untuk anak-anak tergolong tinggi. Hal tersebut dipicu pergaulan bebas dan hamil duluan
ILUSTRASI pernikahan dini anak-anak. Di Batam pengajuan dispensasi nikah untuk anak-anak tergolong tinggi. Hal tersebut dipicu pergaulan bebas dan hamil duluan /F. ILUSTRASI

MANADOKU.COM -- Faktor penyebab terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak atau Stunting ternyata tidak selalu soal pemberian asupan nutrisi dan gizi. Di Kota Tomohon, salah satu faktor yang menyebabkan banyak anak Stunting adalah tingginya angka pernikahan dini.

"Stunting masih menjadi masalah tingkat nasional, namun dari yang kami temui di lapangan, terjadinya stunting di keluarga yang menikah terlalu muda," ungkap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Tomohon Mareyke Manengkey, Jumat 1 Maret 2024.

Kesiapan mental dan fisik, tambah Manengkey menjadi pemicu utamanya. "Karena mereka sebenarnya belum siap untuk berumah tangga, dimana organ tubuh mereka yang sedang bertumbuh dan belum siap dibuahi, namun terpaksa harus menikah karena keadaan seperti sudah hamil duluan. Akhirnya bayi mereka kebanyakan kurang gizi yang menyebabkan terjadinya stunting,” tambahnya.

Pemerintah daerah, jelas Mareyke terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Tomohon. Khususnya lewat tugas dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang di ketuai Walikota Tomohon.

Baca Juga: Pemprov Sulawesi Utara Kejar Penurunan Angka Stunting 6,1 Persen

"Untuk ini, kami terus bekerjasama dengan seluruh stakeholder untuk yang utama memberikan edukasi dimana ada banyak efek negatif dari pernikahan dini. Namun untuk yang sudah terlanjur, kami menyediakan tim untuk pendampingan. Artinya kami mendampingi para ibu hamil dalam pemberian vitamin, supaya calon bayinya bisa lahir sehat," pungkasnya.***

Editor: Rangga Mangowal


Tags

Artikel Pilihan

Terkini