PVMBG Cabut Peringatan Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang di Sitaro

21 April 2024, 18:12 WIB
Tampilan Gunung Ruang pasca erupsi /MANADOKU.COM/

MANADOKU.COM – Peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menghindari bahaya akibat erupsi besar Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, akhirnya dicabut.

Menurut Kepala PVMBG Hendra Gunawan, potensi erupsi besar Gunung Ruang telah menurun, sehingga kecil kemungkinan potensi tsunami.

PVMBG mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sebanyak 10 kali sejak 16 April 2024 pukul 13.37 WITA hingga 21 April 2024 pukul 12.00 WITA.

Adapun erupsi besar terjadi pada 17 April 2024 pukul 20.15 WITA, dan merupakan erupsi menerus disertai suara gemuruh, yang getarannya terasa hingga ke Pos Pengamatan Gunung Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang.

Baca Juga: Update Info Bandara Sam Ratulangi: Penutupan Sementara Diperpanjang Hingga 22 April 2024

Saat kejadian erupsi itu visual di Pulau Ruang teramati erupsi eksplosif disertai dengan lontaran material pijar dan awan panas.

Hujan batu dan pasir juga terjadi di Pulau Tagulandang yang jaraknya hanya 10 kilometer dari Gunung Ruang.

Hasil pemantauan visual yang dilakukan PVMBG pada 21 April 2024 hingga pukul 12.00 WITA, terpantau asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi maksimal 200 meter dari puncak dan tidak terlihat ada erupsi.

"Hal ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang," kata Hendra.

Hasil pemantauan kegempaan pada 21 April 2024 periode 00.00-12.00 WITA tercatat 25 kali gempa vulkanik dangkal dan 19 kali gempa vulkanik dalam.

Tim PVMBG telah memasang satu stasiun pemantauan berupa stasiun seismik di Pos Pengamatan Gunung Ruang yang berjarak kurang lebih lima kilometer dari puncak untuk memantau aktivitas Gunung Ruang.

"Potensi bahaya yang mungkin terjadi adalah erupsi eksplosif menghasilkan lontaran batu -pijar- ke segala arah yang bisa diikuti dengan awan panas maupun erupsi efusif -aliran lava-," kata Hendra.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler