Terkait Kasus di Kota Bitung, Politisi Kawanua: Tak Mencerminkan Perilaku Rakyat Sulawesi Utara

28 November 2023, 12:55 WIB
Politisi Kawanua yang juga Juru Bicara Nasional Partai Perindo, Yerry Tawalujan. /Istimewa/

MANADOKU.COM – Politisi Kawanua yang berkiprah di level nasional, Yerry Tawalujan menyayangkan terjadinya bentrokan dua kelompok masyarakat di Kota Bitung pada Sabtu 25 November 2023 lalu.

Pasalnya, Sulawesi Utara sejak dulu terkenal dengan masyarakat yang tingkat toleransi antarumat beragamanya sangat tinggi.

“Sebenarnya, apa yang terjadi di Kota Bitung sama sekali tidak mencerminkan perilaku rakyat Minahasa dan Sulawesi Utara yang menghormati persaudaraan, kerukunan, dan toleransi antarumat beragama,” tegas Tawalujan, Selasa 28 November 2023.

Tawalujan menjelaskan, sejak dulu Sulawesi Utara sudah dikenal sebagai daerah yang aman dan nyaman karena tingkat toleransinya sangat tinggi. “Sangat jarang terjadi konflik yang berhubungan dengan isu-isu SARA,” ungkapnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap 2 Tersangka Baru Kasus Bitung

Makanya, dia meminta tokoh-tokoh masyarakat, agama, organisasi kemasyarakatan dan adat bisa secara terus menerus menahan diri, sembari menyebarkan pernyataan-pernyataan menyejukkan dan meneduhkan kepada masyarakat.

“Serta tidak melakukan perbuatan dan tindakan yang melanggar hukum,” sambung Juru Bicara Nasional Partai Perindo.

Selain itu, Yerry Tawalujan juga mengingatkan masyarakat Sulawesi Utara akan semboyan “Torang Samua Basudara” dan Torang Samua Ciptaan Tuhan”.

“Semboyan itu menunjukkan sikap yang saling menghormati antarsesama anak bangsa yang ada di Sulawesi Utara,” terangnya.

Tidak hanya itu, dia juga mengajak semua pihak untuk menghormati proses hukum yang sedang dilakukan Pemerintah Kota Bitung maupun aparat kepolisian.

“Supaya yang bersalah dalam insiden di Kota Bitung bisa dihukum dengan seadil-adilnya, sesuai dengan hukum yang berlaku,” jelas Tawalujan.

Pada sisi lain, dia meminta lembaga-lembaga adat maupun organisasi kemasyarakatan berbasis kawanua yang ada di tanah air, khususnya yang ada di luar Kota Manado, untuk tidak terpancing dengan peristiwa di Kota Bitung.

Sebab, menurut dia, peristiwa di Kota Bitung sedang ditangani pihak-pihak yang berwajib.

Dia juga mengajak lembaga adat, budaya, ormas kesenian kawanua untuk bisa kembali ke tujuan awal pembentukan lembaga maupun ormas tersebut.

“Tujuan awalnya yaitu untuk memperkaya dan melestarikan adat istiadat, budaya, dan seni dari suku Minahasa,” ujarnya.

“Jadi bukan untuk aksi kekerasan, bukan untuk aksi bela membela siapapun. Sebab aksi kekerasan tetap tidak bisa dibenarkan,” pungkasnya.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler