Renungan Harian Keluarga GMIM, 4 Agustus 2022: Janganlah Kamu Disesatkan

- 4 Agustus 2022, 01:05 WIB
Renungan Harian Keluarga GMIM
Renungan Harian Keluarga GMIM /ManadoHits.com

MANADO HITS- Renungan Harian Keluarga (RHK) GMIM, 4 Agustus 2022 dengan judul Janganlah Kamu Disesatkan, dengan bacaan Ibrani 13:9

Renungan Harian Keluarga (RHK) GMIM, 4 Agustus 2022 dikutip ManadoHits.com melalui website dodokugmim yang tayang 3 Agustus 2022.

Renungan Harian Keluarga (RHK) GMIM, 4 Agustus 2022 menuliskan, Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.

Penerima kitab Ibrani adalah orang-orang Kristen di kalangan luas, baik yang berasal dari Yahudi, maupun orang Kristen dengan latar belakang selain orang Yahudi.

Baca Juga: Oktober, MLTR Konser di Jakarta dan Surabaya: Ini Daftar Harga Tiket dan Cara Membelinya

Seringkali digambarkan penerima surat ini sebagai “orang Ibrani” di perantauan. Karena kitab ini banyak membahas Ibadah Yahudi Israel, namun banyaknya kutipan Perjanjian lama tidak menguatkan dugaan bahwa kitab Ibrani hanya untuk para pembaca Yahudi Kristen.

Menyebut sebagai orang Kristen di perantauan menunjuk kepada orang-orang Kristen secara umum pada waktu itu, dari latar belakang Yahudi atau bukan Yahudi.

Nasihat-nasihat surat Ibrani ditujukan untuk mengingatkan umat Kristen pada waktu itu tentang bahaya murtad. Dalam pasal 10:25 dikatakan bahwa ada dari mereka yang mundur dan menjauhi pertemuan-pertemuan ibadah.

Hal ini dapat disebabkan oleh penganiayaan yang dialami (pasal 10:32-34). Sebagian mereka ikut mengalami dan menyaksikan penderitaan saudara-saudara seiman (ayat 3).
 
 
Khusus bagi kelompok Kristen asal Yahudi, surat ini mengingatkan agar mereka berpegang teguh pada Kristus dan meninggalkan cara-cara ibadat yang lama. Mereka adalah orang orang Yahudi yang masih ragu-ragu antara, apakah memutuskan untuk mengikuti Kristus atau kembali kepada cara-cara ibadat mereka yang lama.

Pada ayat 9, mereka diingatkan tentang ajaran-ajaran asing yang tidak memberi faedah menuruti aturan aturan makanan macam itu. Mereka kemudian diarahkan untuk meneladani pemimpin-pemimpin yang tetap setia sampai Pemimpin-pemimpin yang mengajar melalui tindakan dan rela menderita.

Dengan tidak mau terikat pada peraturan lama tentang makanan dan lain sebagainya. Tata cara dan peraturan itu dapat membuat orang Kristen beralih dari kesetiaan kepada Kristus dengan mematuhi tata cara ibadat lama yang menekankan formalitas seperti aturan tentang makanan. Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.

Ada ajaran-ajaran tentang larangan makanan tertentu oleh beberapa agama sebagai syarat memperoleh keselamatan.
 
Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Sebut Kasus Brigadir J Bukan Kriminal Biasa, Ini Alasannya

Makanan bukan menjadi syarat keselamatan, tetapi iman kepercayaan kepada Yesus Kristus yang menderita, mati di kayu salib, dikuburkan dan bangkit serta naik ke sorga adalah syarat utama keselamatan. Syarat yang sama dengan itu ialah mengasihi Tuhan, sesama manusia dan memelihara ciptaanNya.

Terhadap bentuk-bentuk penyesatan, marilah kita saling menguatkan dan menopang agar tidak menjadi lemah dan menyerah. Hadapilah musuh dengan kesetiaan hidup seperti yang telah ditunjukkan oleh mereka yang rela menderita demi keselamatan kita. Amin. ***

Editor: Valentino Warouw


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x