Ternyata Beginilah Sejarah Paskah Dirayakan Pertama Kalinya

5 April 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi sejarah perayaan Paskah /Pixabay/geralt

MANADOKU.com - Paskah adalah perayaan agama Kristen yang sangat penting yang dirayakan di seluruh dunia untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.

Sejarah Paskah bermula dari zaman pra-Kristen, di mana perayaan ini dirayakan sebagai perayaan musim semi dan lambing di kawasan Mediterania.

Namun, seiring dengan berkembangnya agama Kristen, Paskah kemudian menjadi perayaan yang mendalam dan sakral bagi umat Kristen di seluruh dunia.

Baca Juga: Rutin Ibadah Minggu, Warga Binaan Rutan Manado Diingatkan Cinta dan Kasih

Paskah memiliki makna yang sangat penting bagi umat Kristen karena menggambarkan pengorbanan Yesus Kristus yang menurut ajaran Kristen, telah membebaskan manusia dari dosa dan memberikan harapan kehidupan kekal di akhirat.

Dimulai dari Paskah Yahudi

Sejarah Paskah bermula dari zaman kuno ketika bangsa Yahudi merayakan perayaan Paskah untuk mengenang kebebasan mereka dari perbudakan Mesir.

Pada saat itu, perayaan Paskah disebut juga sebagai Paskah Yahudi. Perayaan ini diperingati pada hari ke-14 bulan Nisan dalam kalender Yahudi.

Dikutip dari History, alasan Yahudi merayakan Paskah adalah untuk memperingati peristiwa keluar dari perbudakan Mesir kuno yang dipimpin oleh nabi Musa.

Pada malam Paskah, keluarga Yahudi mengadakan acara makan bersama yang disebut "Seder" yang terdiri dari ritual dan doa-doa yang berkaitan dengan perayaan Paskah.

Makanan-makanan yang disajikan pada malam Paskah, seperti roti tanpa ragi dan daging domba panggang, melambangkan peristiwa-peristiwa penting yang terkait dengan perayaan ini.

Paskah pertama kali dirayakan pada abad ke-2 oleh umat Kristen di Asia Kecil, bersamaan dengan perayaan Yahudi Paskah.

Namun kemudian diputuskan bahwa Paskah akan dirayakan pada hari Minggu setelah bulan purnama pertama pada musim semi di wilayah tersebut.

Paskah dirayakan pada hari Minggu karena dipercayai bahwa Yesus Kristus bangkit dari kematian pada hari Minggu, tiga hari setelah ia disalibkan pada hari Jumat.

Menurut sejarawan gereja Socrates Scholasticus, keputusan untuk memisahkan perayaan Paskah dari perayaan Yahudi dan menetapkan tanggalnya sendiri diambil pada tahun 325 M dalam Konsili Nikea I, sebuah konsili ekumenis gereja yang diadakan di kota Nikea, Anatolia.

Pada saat itu, para uskup sepakat untuk merayakan Paskah pada hari Minggu sesuai dengan tradisi yang telah diterapkan oleh gereja-gereja di Asia Kecil.***

Editor: Sahril Kadir

Sumber: History

Tags

Terkini

Terpopuler