Jangan Buka Puasa dengan Merokok! Bisa Berbahaya

- 19 Maret 2024, 21:42 WIB
IIustrasi jangan merokok
IIustrasi jangan merokok /Pixabay/

"Nikotin terendap dalam tubuh hingga delapan jam. Pada tubuh seseorang yang sering merokok, semakin banyak endapan nikotin dalam tubuhnya dan ini berdampak pada risiko dia terkena penyakit jantung," sambungnya.

Selain itu, seseorang yang langsung merokok setelah berbuka puasa juga rentan mengalami kelelahan, mual dan muntah serta mengalami penurunan fungsi jantung dan otot akibat sel-sel tubuh kekurangan oksigen.

Merokok juga dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan lain antara lain penyakit paru-paru kronis, kerusakan gigi dan bau mulut, stroke dan serangan jantung, tulang mudah patah, gangguan pada mata, salah satunya seperti katarak, risiko kanker leher rahim dan keguguran pada wanita serta kerontokan rambut.

Sementara itu, hasil survei global penggunaan tembakau pada usia dewasa (Global Adult Tobacco Survey-GATS) yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan pada tahun 2011 dan diulang pada tahun 2021 menyatakan terjadi peningkatan signifikan jumlah perokok dewasa aktif dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sebanyak 8,8 juta orang.

Dari survei yang melibatkan 9.156 responden itu, diketahui bahwa jumlah perokok aktif tahun 2011 sebanyak 60,3 juta orang dan tahun 2021 menjadi 69,1 juta perokok.

Selain itu, hasil survei GATS menunjukkan adanya kenaikan prevalensi perokok elektronik hingga 10 kali lipat, dari 0,3 persen (2011) menjadi 3 persen (2021).***

Halaman:

Editor: Sahril Kadir

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x