Pemetaan Geologi Wilayah di Era Industri 4.0 dengan Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh

- 4 Juli 2023, 09:57 WIB
Penulis: Agus Santoso Budiharso
Penulis: Agus Santoso Budiharso /

Efisiensi Waktu dan Biaya: Pemetaan dengan teknologi penginderaan jauh dapat dilakukan dengan cepat dan efisien karena pengumpulan data dilakukan secara otomatis. Hal ini mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan dalam proses pemetaan.

Analisis Data yang Lebih Mendalam: Data yang diperoleh dari teknologi penginderaan jauh dapat diolah dan dianalisis secara mendalam menggunakan teknik analisis citra dan pemrosesan data. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang struktur geologi wilayah dan potensi sumber daya alam yang ada.

Monitoring dan Pemantauan Terus-menerus: Teknologi penginderaan jauh memungkinkan pemantauan dan pemetaan wilayah secara periodik dan terus-menerus. Dengan memantau perubahan dalam kondisi geologi, seperti pergerakan tanah atau erosi, dapat dilakukan pendekatan yang lebih proaktif dalam merencanakan dan mengelola pembangunan infrastruktur.

Para ahli sudah banyak memanfaatkan Teknologi ini, mereka berhasil mengidentifikasi area-area yang memiliki potensi tinggi untuk memiliki sumber daya berharga seperti emas berdasarkan analisis yang dilakukan melalui interpretasi citra satelit yang didukung oleh data pemetaan geologi yang dikumpulkan selama penelitian di lapangan.

Dalam penggunaan Teknologi Penginderaan Jauh ini para ahli menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan dan Perumusan Tujuan: Tahap ini melibatkan perencanaan yang matang untuk mengidentifikasi tujuan pemetaan sumber daya mineral yang spesifik. Tujuan tersebut dapat berupa identifikasi potensi endapan mineral, pemahaman geologi daerah, atau penentuan lokasi pengeboran eksplorasi.
  2. Pengumpulan Data Citra Satelit: Tahap ini melibatkan pengumpulan data citra satelit yang relevan dengan resolusi spasial dan spektral yang sesuai dengan kebutuhan pemetaan sumber daya mineral. Data citra satelit dapat diperoleh dari sumber-sumber seperti Landsat, Sentinel, atau resolusi tinggi seperti WorldView.
  3. Preprocessing Data Citra: Data citra satelit yang telah dikumpulkan harus melalui tahap preprocessing untuk menghilangkan distorsi atau kesalahan yang mungkin terjadi. Ini melibatkan koreksi radiometrik, koreksi atmosfer, dan koreksi geometrik untuk memastikan data citra berkualitas tinggi.
  4. Ekstraksi Informasi Mineral: Pada tahap ini, teknik-teknik pengolahan citra digunakan untuk mengekstraksi informasi mineral dari data citra satelit. Ini dapat meliputi teknik klasifikasi, analisis komponen utama, atau analisis indeks spektral untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi sumber daya mineral.
  5. Pemetaan Geologi dan Struktur: Selain informasi mineral, teknologi penginderaan jauh juga dapat digunakan untuk pemetaan geologi dan struktur daerah penelitian. Ini melibatkan analisis tekstur, pola distribusi batuan, dan identifikasi struktur geologi seperti sesar atau lipatan.
  6. Validasi dan Verifikasi: Tahap ini melibatkan validasi dan verifikasi hasil pemetaan menggunakan data lapangan dan informasi geologi yang ada. Penelitian lapangan, pengambilan sampel batuan, dan analisis laboratorium dapat dilakukan untuk memverifikasi keberadaan dan karakteristik sumber daya mineral.
  7. Integrasi dengan Data Lain: Informasi dari data citra satelit dapat diintegrasikan dengan data lain seperti data geologi, data geofisika, atau data pengeboran untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang potensi sumber daya mineral di area penelitian.
  8. Interpretasi dan Analisis Lanjutan: Setelah pemetaan awal selesai, interpretasi dan analisis lanjutan dapat dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang sumber daya mineral yang ada. Ini melibatkan analisis statistik, modelisasi geologi, atau analisis spasial untuk mengidentifikasi pola dan tren yang lebih kompleks.
  9. Evaluasi Ekonomi dan Potensi Eksploitasi: Selain pemetaan sumber daya mineral, evaluasi ekonomi dan potensi eksploitasi juga penting dalam penentuan nilai dan keberlanjutan suatu endapan mineral. Ini melibatkan analisis ekonomi, estimasi cadangan mineral, dan penilaian potensi ekonomi dari sumber daya mineral yang teridentifikasi.

Dengan langkah-langkah tersebut di atas Teknologi Penginderaan Jauh dapat digunakan untuk  Pemetaan Geologi Wilayah yang manfaatnya untuk: 

  • Identifikasi potensi sumber daya alam seperti cadangan mineral, minyak, dan gas.
  • Pemantauan aktivitas tektonik seperti pergerakan lempeng bumi, gempa bumi, dan letusan gunung berapi.
  • Pemetaan jenis tanah dan stabilitas lereng untuk mengidentifikasi potensi bencana alam seperti tanah longsor atau banjir.
  • Monitoring perubahan permukaan tanah dan deforestasi untuk tujuan pengelolaan lingkungan.

Salah satu contoh pemanfaatan teknologi penginderaan jauh adalah pemanfaatan Citra Landsat. Citra ini memiliki beberapa band yang digunakan dalam pemetaan geologi dan analisis mineral.

Kombinasi band yang tepat tergantung pada tujuan pemetaan geologi yang spesifik dan karakteristik endapan mineral yang ingin diidentifikasi.

Kombinasi yang umum digunakan adalah kombinasi dari band 2, 3, 4, 5, dan 7 untuk pemetaan geologi dan analisis mineral.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini