Benteng Otanaha, Bukti Sejarah Kehadiran Portugis di Gorontalo yang Kini Jadi Destinasi Wisata

- 4 Maret 2023, 06:05 WIB
Panorama alam dari atas Benteng Otanaha Gorontalo
Panorama alam dari atas Benteng Otanaha Gorontalo /Tangkapan layar/YouTube Channel Jiwa Muda

MANADO, Pikiran Rakyat - Benteng Otanaha merupakan destinasi wisata alam sekaligus memuat sejarah yang ada di Kota Gorontalo.

Benteng Otanaha terletak di kelurahan Dembe 1, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo. Jarak yang ditempuh dari pusat kota Gorontalo ke Benteng Otanaha sekitar 8 km.

Letak Benteng Otanaha berada tepat di atas bukit. Oleh karena itu, untuk sampai di atas terdapat 348 anak tangga dan 4 pos untuk peristirahatan.

 

Tapi jangan khawatir, karena selain melewati tangga, ada jalan lain yang dilalui kendaraan roda 2 dan roda 4, untuk sampai ke puncak Benteng.

Tempat wisata ini menyajikan pemandangan alam yang indah dari atas Benteng. dimana terlihat bukit-bukit hijau yang menyegarkan mata, pemandangan sebagian Kota Gorontalo dan hamparan luas Danau Limboto.

Baca Juga: Meugang, Tradisi Unik Masyarakat Aceh Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Arti dan Sekilas Sejarah

Selain Benteng Otanaha sebagai benteng utama, di sekitarnya terdapat dua benteng yang diberi nama Otahiya dan Ulupahu. Ketiga bangunan benteng ini semua menghadap ke Danau Limboto.

Benteng Otanaha termasuk benteng yang paling tua, ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa benteng ini dibangun pada tahun 1522. Sementara cerita masyarakat menyebut benteng ini ditemukan tahun 1585 oleh Naha, anak Raja Ilato yang memerintah Kerajaan Limboto.

“Otanaha merupakan gabungan antara 2 kata, yaitu Ota dan Naha. Ota berarti Benteng dan Naha adalah nama orang yang menemukan.” Ucap Rekzy Pramana Putra W.A Mantali, selaku Presiden BEM UNG 2021 dan tempat tinggalnya berdekatan dengan benteng otanaha yang dikonfirmasi lewat panggilan WhatsApp.

Kemudian Keki sapaan akrabnya, juga menuturkan bahwa kedua benteng lainnya yang diberi nama Otahiya dan Ulupahu, merupakan nama dari anak dan istrinya Naha.

Adanya tiga benteng tersebut, besar kaitannya dengan kedatangan bangsa portugis di Gorontalo. Bangsa Portugis yang terusir dari ternate, lalu mencoba berlindung di kerajaan Limboto.

Atas kesepakatan dan izin dari raja Limboto, bangsa portugis akhirnya mendirikan ketiga benteng tersebut.

Baca Juga: Inilah 3 Tradisi Masyarakat Bolmong dalam Menyambut Bulan Ramadhan

“Pada saat didirikan ketiga benteng tersebut, konon katanya bahan-bahan yang digunakan terdiri dari batu, pasir, kapur dan sebagian alat perekatnya dari putih telur burung Maleo," tambah Keki.

Hubungan kerajaan Limboto dan Portugis tidak berlangsung lama, karena bangsa portugis dinilai melanggar adat istiadat setempat.

Setelah bangsa portugis terusir dan meninggalkan Gorontalo, Ketiga benteng pertahanan yang dibangun oleh mereka ditinggalkan begitu saja, hingga kini masih berdiri kokoh dan menjadi destinasi wisata alam dan sejarah di Gorontalo.***

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini