MANADOKU, Pikiran Rakyat - Umat Konghucu di sejumlah wilayah Indonesia akan menggelar perayaan Cap Go Meh pada Minggu 5 Februari 2023.
Perayaan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat lokal maupun wisatawan nusantara, karena memberikan suguhan penampilan dan atraksi kebudayaan Tionghoa yang menarik.
Cap Go Meh tahun ini juga semakin menarik karena dalam dua tahun terakhir tidak digelar dengan alasan Pandemi Covid-19.
Lantas apa itu Cap Go Meh? Mengapa Toa Pe Kong diarak keliling kota, tepatnya di seputaran klenteng? Berikut jawabannya.
Baca Juga: Perayaan Cap Go Meh di Singkawang? Ternyata Begini Sejarahnya
Rohaniwan Konghucu, Ws.Gunadi S.Pd., M.Ag menjelaskan Cap Go Meh adalah malam purnama pertama pada tahun yang baru, dan dikenal sebagai saat puncak sekaligus penutupan Tahun Baru Imlek.
Adapun perayaan Tahun Baru Imlek dimulai sejak tanggal 24 bulan 12 atau yang dikenal dengan Ersi Sheng An/Ji Si Siang Ang.
Saat itu, penghormatan atau sembahyang dilakukan kepada malaikat Cao Kun. Ada juga keyakinan lain bahwa hari itu adalah saat malaikat Cao Kun naik ke langit menghadap Tuhan untuk melaporkan perbuatan manusia selama satu tahun yang telah dijalani.
Namun berdasarkan spirit keagamaan, itu adalah saat menaikkan syukur ke hadirat Tuhan atas berkah keselamatan yang sudah kita terima.